Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahn Jung-hwan, Penyerang Korea Selatan yang Sukses Kubur Mimpi Italia pada Piala Dunia 2002

Kompas.com - 03/12/2022, 05:20 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Goal

KOMPAS.com - Ahn Jung-hwan mungkin akan selalu diingat sebagai pahlawan oleh masyarakat Korea Selatan (Korsel).

Gol sundulannya ke gawang Italia pada babak 16 besar Piala Dunia 2002 berhasil membawa Korsel melaju ke fase selanjutnya.

Akan tetapi, Ahn Jung Hwan yang saat itu bermain untuk klub Serie A, Perugia, kemudian dianggap musuh oleh publik sepak bola Italia.

Dia dipandang sebagai pembunuh sepak bola Italia karena golnya di menit 117. Ditambah lagi dengan sederet kontroversi pada pertandingan yang digelar di Stadion Daejeon, Korsel.

Berkat sundulannya itu juga Korsel bisa terus melaju hingga babak semifinal Piala Dunia 2022 Korea-Jepang.

Baca juga: Korea Vs Portugal: Ronaldo Ditarik Keluar, Pemain Seangkatan Evan Dimas Masuk

Tumbuh bersama trauma

Ahn Jung-hwan mengalami masa kecil yang traumatis. Dia harus dibesarkan oleh neneknya setelah kehilangan kedua orang tuanya.

Sejak kecil dia telah bermain sepak bola, karena klub di daerah tempatnya tinggal memberikan susu dan roti kepada pemainnya.

Tak heran, mimpi Ahn Jung-hwan setelah pensiun dari dunia sepak bola cukup sederhana.

"Saya harap saya akan menjalankan toko kelontong kecil, dan hidup dengan nyaman," kata Ahn Jung-hwan, dikutip dari Goal, Jumat (2/12/2022).

Usai karier atletnya berakhir, Ahn Jung-hwan ternyata tetap melakukan banyak hal. Dia sukses sebagai salah satu host paling terkenal di Korsel, bahkan dia juga memiliki channel YouTube sendiri.

Baca juga: Korea Vs Portugal: Imbas Kartu Merah, Pelatih Paulo Bento Duduk di Tribune Penonton

Keyakinan Guus Hiddink

Penyerang Korea Selatan, Ahn Jung-hwan, saat mencetak gol yang memastikan kemenangan timnya atas Italia pada fase 16 besar Piala Dunia 2002 di Daejeon, Korea Selatan, 18 Juni 2002.AFP/JACQUES DEMARTHON Penyerang Korea Selatan, Ahn Jung-hwan, saat mencetak gol yang memastikan kemenangan timnya atas Italia pada fase 16 besar Piala Dunia 2002 di Daejeon, Korea Selatan, 18 Juni 2002.

Sebelum Piala Dunia 2002, karier Ahn Jung-hwan di Serie A tak berjalan mulus. Dari 30 laga yang dia lakoni bersama Perugia, Ahn Jung-hwan hanya mampu mencetak 5 gol.

Tak banyak modal yang dia miliki untuk mengarungi turnamen sepak bola paling bergengsi tersebut. Bahkan kepercayaan diri pun hampir tak dimilikinya.

Saat itu, hanya ucapan dari sang manajer, Guus Hiddink, yang selalu dipegangnya. Hiddink mengatakan kepada Jung-hwan bahwa turnamen Piala Dunia 2002 akan mengubah hidupnya, dan ternyata "mantra" itu sungguh terjadi.

Jung-hwan berhasil membayar kepercayaan dari sang manajer dengan mencetak gol ke gawang Amerika Serikat pada babak penyisihan.

Sejak saat itu, Jung-hwan mulai mendapat tempat di tim utama Korsel hingga gol emasnya merobek jala gawang Italia yang dikawal Gianluigi Buffon pada fase 16 besar.

Baca juga: Korea Selatan Vs Portugal, 2 Jalan Ciptakan Keajaiban

Jalannya pertandingan

Jung-hwan mengakui bahwa saat itu dia tak yakin Korsel bakal bisa menandingi kekuatan Italia yang bertabur bintang.

Jung-hwan seharusnya bisa mencetak gol lebih dini bila tendangan penaltinya tak digagalkan oleh Buffon.

Tim Azzurri unggul terlebih dahulu melalui gol Christian Vieri pada menit 18. Kala banyak orang menganggap langkah Korsel akan terhenti, dua menit sebelum laga berakhir, Seol Ki-Hyeon berhasil menyamakan kedudukan pada menit 88.

Kinerja Byron Moreno dalam mengadili pertandingan mendapat sorotan negatif, bahkan hingga turnamen berakhir.

Puncaknya, ketika Francesco Totti dihadiahi kartu kuning kedua karena dianggap telah melakukan diving.

Baca juga: Prediksi Skor dan Line Up Korea Selatan Vs Portugal di Piala Dunia 2022

Tiga menit sebelum babak tambahan berakhir, salah satu bek terbaik Italia sepanjang masa, Paolo Maldini, terlambat melompat untuk menyundul bola umpan yang dilambungkan ke arah kotak penaltinya.

Ahn Jung-hwan berhasil menyambar bola terlebih dahulu. Pertandingan pun langsung berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Taeguek Warriors, julukan bagi Timnas Korsel.

"Saya sebenarnya mengira bahwa saya melompat terlalu dini dan tidak akan bisa menyundul bola, tapi Maldini salah mengatur waktunya karena saya melompat lebih dulu. Itu adalah keberuntungan besar bagi saya," ujar Jung-hwan.

Gol itulah yang mengantarkan Del Piero Cs pulang lebih cepat sekaligus membawa Jung-hwan ke puncak popularitas.

"Saya ingat ada begitu banyak penggemar yang menunggu saya sehingga saya tidak bisa keluar," ucap Jung-hwan.

Konflik dengan bos Perugia

Kala publik Italia meyakini bahwa kekalahan timnasnya telah diatur, bos Perugia, Gaucci, memilih untuk menyalahkan Jung-hwan atas kekalahan Azzurri.

"Orang itu tidak akan pernah menginjakkan kaki di Perugia lagi. Dia adalah fenomena hanya ketika bermain melawan Italia," ujar Gaucci.

Gaucci menganggap, Jung-hwan telah menghina Italia, negara yang pada dua tahun sebelumnya telah membukakan pintu untuk karier sepak bolanya.

"Saya tidak berniat membayar gaji kepada seseorang yang telah merusak sepak bola Italia," tegasnya.

Tak berselang lama, Gaucci menarik perkataannya, namun Jung-hwan terlanjur sakit hati dengan segala dampak yang muncul akibat pernyataan bosnya tersebut.

Selanjutnya, gagal berlabuh ke klub Inggris, Blackburn Rovers, Jung-hwan bergabung dengan tim J-League, Shimizu S-Pulse.

"Hidup saya bisa berbeda jika saya bermain di Liga Premier, tetapi banyak orang mengatakan kepada saya bahwa mereka sangat bahagia karena saya adalah bagian dari skuad tahun 2002," tutur Jung-hwan.

Dalam wawancaranya dengan FIFA+, Jung-hwan menekankan bahwa dia tak pernah sekali pun menyesal telah membobol gawang Italia pada Piala Dunia 2002.

"Tidak ada undang-undang yang menyatakan saya tidak diizinkan mencetak gol melawan Italia. Ketika saya melihat ke belakang, saya akan menukar seluruh karier saya untuk satu gol tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com