KOMPAS.com - Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Gianni Infantino menjamin keramahan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022.
Berdasarkan pernyataan Gianni Infantino, Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 akan menerima kedatangan semua orang tanpa memandang agama, ras, maupun orientasi seksual.
Gianni Infantino menegaskan hal tersebut saat berbicara dalam sesi konferensi pers menjelang kickoff Piala Dunia 2022 Qatar, Sabtu (19/11/2022).
Dalam pidato tersebut, Gianni Infantino mencurahkan segala upaya untuk menjawab setiap kritik yang datang dari negara-negara Barat.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Surat FIFA Tak Akan Bungkam Timnas Inggris
Pidato Infantino yang disebut berdurasi satu jam itu menjadi tajuk utama dalam beragam pemberitaan.
Dia menggambarkan kecaman yang datang dari negara-negara Barat sebagai suatu bentuk kemunafikan.
Di samping pernyataan keras itu, Gianni Infantino mencoba meluruskan beberapa hal yang belakangan menjadi sumber kritik seperti perlakuan terhadap pekerja migran serta sikap Qatar terhadap hak-hak perempuan dan LGBTQ+.
Terkait isu LGBTQ+, Gianni Infantino menegaskan bahwa Qatar telah berkomitmen untuk menerima kedatangan semua orang tanpa memandang orientasi seksual meski terdapat undang-undang negara yang melarang homoseksualitas.
Baca juga: Pesan Damai Presiden FIFA di KTT G20: Serukan Gencatan Senjata Selama Piala Dunia 2022
"Mereka (Qatar) telah mengonfirmasi dan saya bisa mengonfirmasi bahwa semua orang akan diterima," kata Gianni Infantino, dikutip dari ESPN.
"Jika ada orang di sini atau di tempat lain yang mengatakan sebaliknya, itu bukan pendapat negara dan tentu saja bukan pendapat FIFA," ujar Gianni Infantino.
FIFA pun telah menjadikan sikap "terbuka untuk semua orang" sebagai syarat yang harus dipatuhi oleh tuan rumah penyelenggara Piala Dunia, termasuk Qatar.
"Ini adalah persyaratan yang jelas dari FIFA bahwa semua orang harus diterima," ucap Gianni Infantino.
Baca juga: Piala Dunia 2022: FIFA Tolak Rencana Denmark Pakai Kaus Pro-HAM
"Setiap orang yang datang ke Qatar akan disambut, apa pun agama, ras, orientasi seksual, dan kepercayaan yang mereka miliki. Semua orang dipersilakan," ujarnya lagi.
"Ini adalah persyaratan kami dan Qatar berpegang pada persyaratan itu," tutur Gianni Infantino menegaskan.
Qatar sudah dekat dengan kontroversi dan kritik sejak penunjukannya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 silam.
Setelah itu, Qatar terus mendapat kritik selama persiapan menjadi tuan rumah.
Isu Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi bahan kritik yang kerap terdengar di tengah persiapan Qatar.
Baca juga: Piala Dunia 2022: FIFA Ungkap Peningkatan Pendapatan hingga Rp 10 Triliun
Hal ini berkaitan dengan kabar pelanggaran HAM yang dilakukan Qatar terhadap para pekerja migran selama proses persiapan menuju Piala Dunia 2022.
Gianni Infantino juga menjawab kritik tersebut saat berbicara dalam sesi konferensi pers menjelang kickoff Piala Dunia Qatar.
Dia menjawab kritik dengan menyindir perusahaan-perusahaan Eropa yang ia ketahui tidak memperhatikan hak-hak pekerja migran.
"Berapa banyak dari mereka yang telah menangani hak-hak pekerja migran? Saya punya jawabannya, tidak satu pun dari mereka, karena jika mereka mengubah undang-undang (terkait pekerja migran) berarti lebih sedikit keuntungan," kata Gianni Infantino.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Menikmati Pertandingan Tanpa Alkohol
Gianni Infantino mengklaim bahwa FIFA lebih memperhatikan hak-hak pekerja migran ketimbang perusahaan-perusahaan Eropa.
"Kami melakukannya dan FIFA menghasilkan jauh lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan ini, dari Qatar," ujar Gianni Infantino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.