KOMPAS.com - Tim nasional Amerika Serikat melakukan latihan pada acara penyambutan dengan pekerja konstruksi di Stadion Thani bin Jassim, Doha, pada Senin (14/11/2022).
Pekerja konstruksi di Doha merupakan salah satu pihak yang paling krusial dalam membantu mewujudkan Piala Dunia 2022 Qatar.
The Stars & Stripes, julukan Amerika Serikat, melakukan hal tersebut di tengah kontroversi yang sedang berlangsung atas perlakuan Qatar terhadap pekerja migran mereka menjelang Piala Dunia edisi kali ini.
Pemain Chelsea, Christian Pulisic, dan rekan-rekan setimya terlihat sedang bermain bola bersama para pekerja.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Jadwal, Daftar Tim, Waktu Kickoff, dan Stadion
Setelah itu, para pemain, staf, pelatih timnas Amerika juga memberikan tanda tangan kepada para pekerja konstruksi.
USMNT stars played a pickup game with migrant workers in Qatar ????
(via @footballdaily)pic.twitter.com/D6sOJqQ0OD
— B/R Football (@brfootball) November 16, 2022
Hal tersebut berlangsung ketika FIFA menegaskan kepada 32 tim yang berpartisipasi untuk fokus pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pernyataan tersebut dikirim oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dan Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura awal November ini.
"Tolong, sekarang mari kita fokus pada sepak bola!' tulis Infantino dan Samoura dilansir dari Daily Mail.
Baca juga: Ambisi Belanda Juara Piala Dunia 2022: Bekal Hoki dan Van Gaal
Pada 2010, Qatar dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Qatar menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Berdasarkan informasi dari Diario AS, sejak hari pertama Qatar dinobatkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, mereka telah banyak dikritik dan dikelilingi oleh tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kontroversi seputar Qatar berasal dari diskriminasi terhadap perempuan dan komunitas LGBTQ+, serta laporan kematian beberapa pekerja imigran yang membantu pembangunan stadion Piala Dunia di sekitar Qatar.
Baca juga: Piala Dunia 2022: 2 Legenda Jelaskan Kenapa Brasil Bisa Gagal Juara
Beberapa pelatih dan federasi, termasuk Amerika Serikat, telah mendukung seruan untuk menciptakan dana kompensasi bagi keluarga pekerja migran.
Skuad timnas Denmark juga menetapkan untuk memakai jersey tim hitam sebagai tanda berkabung bagi mereka yang meninggal di Qatar.
Federasi sepak bola Belanda (KNVB) menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan pertemuan dengan 20 pekerja bersama FIFA dan persatuan tenaga kerja.