Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Beberkan Alasan Pintu Stadion Kanjuruhan Tak Dibuka Seluruhnya

Kompas.com - 04/10/2022, 18:12 WIB
Ahmad Zilky,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, menjelaskan soal alasan pintu keluar Stadion Kanjuruhan tidak dibuka menjelang laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir.

Pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu beralias Bajul Ijo di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), berakhir rusuh.

Kerusuhan itu bermula saat oknum suporter Arema FC yakni, Aremania, turun ke stadion. Mereka tampak meluapkan emosinya karena tim kesayangannya kalah.

Lalu, aparat keamanan menembakkan gas air mata. Kondisi itu membuat suporter mulai berlari mencari jalan keluar.

Baca juga: Ada Beda Persepsi Panpel dan Polisi soal Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan

Nahasnya, pintu keluar stadion banyak yang tidak terbuka. Kondisi itu membuat suporter merasakan sesak napas karena berdesak-desakkan menghindari paparan gas air mata.

Berdasarkan laporan dari Kompas TV, seluruh pintu keluar Stadion Kanjuruhan biasanya dibuka ketika pertandingan memasuki menit ke-80.

Namun, saat pertandingan Arema FC vs Persebaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 rampung digulirkan, hanya sebagian pintu stadion yang terbuka.

Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, mengungkapkan alasan kenapa pintu Stadion Kanjuruhan belum terbuka kendati pertandingan Arema FC vs Persebaya sudah usai.

Baca juga: Faktor Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Kesamaan Persepsi yang Belum Tercapai

“Pintu tidak dibuka seluruhnya. Ada sebagian dibuka, dan sebagian tidak. Ketepatan komando yang disuruh buka pintu sebelah sana belum melaksanakan tugas. Itu alasannya,” ujar Ahmad Riyadh dalam sesi konferensi pers pada Selasa (4/10/2022), yang dihadiri Kompas.com.

“Jadi, memang ada fakta juga, jangan terlalu mepet (membuka pintu stadion) dalam statuta 10 menit dari pertandingan akhir,” katanya.

“Namun, Panpel melihat situasi di luar stadion yang gerombolan di luar bisa masuk ke dalam stadion dan masuk untuk menonton laga,” kata dia menambahkan.

Oleh sebab itu, Ahmad Riyadh menuturkan bahwa panitia pelaksana mempunyai pertimbangan untuk tidak membuka pintu stadion hingga laga berakhir.

Baca juga: Ada Beda Persepsi Panpel dan Polisi soal Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan

“Kadang-kadang itu yang menjadi pertimbangan sehingga terkadang disamakan dengan peluit akhir,” ujar dia.

“Kadang-kadang juga dua menit akhir baru dibuka. Ini kondisi yang ada di lapangan. Itu yang dinilai investigasi dan bakal menjadi sistem keamanan terbaru dari PSSI dan Polri,” katanya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com