Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Biarkan TGIPF Bekerja...

Kompas.com - 04/10/2022, 14:00 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022).

Mahfud MD selaku Menko Polhukam akan memimpin langsung tim pencari fakta tersebut. Dia didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sebagai wakil.

Adapun TGIPF Tragedi Kanjuruhan juga memiliki 13 orang anggota yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mantan pemain, jurnalis, hingga mantan pengurus PSSI berlisensi FIFA.

TGIPF dibentuk secara khusus untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan hingga 125 suporter.

Baca juga: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Bisakah Pemerintah Turun Tangan Tanpa Langgar Aturan FIFA?

Nantinya, tim gabungan independen ini akan bertugas selama dua minggu atau paling lama satu bulan.

"Tim ini bekerja dalam waktu dua minggu dan paling lama satu bulan," kata Mahfud dalam konferensi pers daring, Senin (3/10/2022).

Dalam prosesnya, pembentukan TGIPF Tragedi Kanjuruhan mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.

Namun, pada saat bersamaan publik tanah air juga memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja TGIPF.

Baca juga: Daftar Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan, Ada Eks PSSI Berlisensi FIFA hingga Mantan Timnas

Situasi ini turut mendapat perhatian dari sejumlah pelaku industri sepak bola, salah satunya Mohamad Kusnaeni atau yang akrab disapa Bung Kusnaeni.

Bung Kusnaeni yang dikenal sebagai pengamat dan komentator sepak bola itu meminta publik tidak tergesa-gesa membuat penilaian dan memberi waktu kepada TGIPF untuk mengungkap kebenaran.

"Sebaiknya kita tunggu hasil investigasi dari Tim Pencari Fakta yang baru saja dibentuk. Biarkan mereka bekerja untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi," kata Bung Kusnaeni dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).

"Publik tidak perlu tergesa-gesa membuat penilaian, apalagi membebankan kesalahan pada pihak tertentu yang tidak terkait langsung dengan pertandingan," ujar Bung Kusnaeni.

Baca juga: Menanti Kinerja TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Lebih lanjut, Bung Kusnaeni memastikan kepada publik bahwa setiap kegiatan pasti ada yang bertanggung jawab, termasuk kegiatan sepak bola.

"Panpel (panitia pelaksana) inilah yang mengurus semuanya di lapangan. Termasuk mengurus perizinan, penjualan tiket, dan sebagainya," ucap Bung Kusnaeni.

"Nah, kita tunggu bagaimana nanti Tim Pencari Fakta mengungkapkan itu. Apakah panpel sudah melaksanakan rekomendasi atau izin yang diberikan terkait pertandingan?," katanya lagi.

"Misalnya, soal jumlah tiket yang dijual, personel keamanan, dan seterusnya," tutur Bung Kusnaeni.

Baca juga: Pengalaman Pilu Javier Roca di Ruang Ganti Selama Kerusuhan Kanjuruhan

Bung Kusnaeni menjelaskan bahwa panpel hanya merupakan bagian kecil dari keberjalanan kompetisi sepak bola di tanah air.

Dia menilai perlu ada penelusuran yang menjangkau pihak-pihak terkait lainnya.

"Panpel tentu hanya sebagian kecil dari mata rantai kompetisi ini. Nanti juga perlu ditelusuri bagaimana peran pihak-pihak lain yang juga terkait pertandingan ini," kata Bung Kusnaeni.

"Misalnya perangkat pertandingan, petugas keamanan, operator kompetisi, dan lain-lain," ujarnya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Kapolres Malang Dicopot, Liga 1 Berhenti, Santunan Rp 50 Juta untuk Korban

Bung Kusnaeni menilai, dalam sebuah pertandingan, banyak pihak-pihak terkait yang kemudian memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.

Pria kelahiran Cirebon itu percaya Tim Pencari Fakta akan mengungkap kebenaran yang berkenaan dengan pihak-pihak terkait tersebut.

"Banyak sekali yang terlibat dan terkait dalam pelaksanaan pertandingan. Masing-masing memiliki tugas dan fungsi," ucap Bung Kusnaeni.

"Saya kira itulah nanti yang akan diungkap oleh Tim Pencari Fakta. Biarkan mereka melakukan tugasnya dengan leluasa tanpa tekanan," katanya.

Baca juga: Nyala Harapan untuk Kanjuruhan: Tidak Ada Lagi Rivalitas Berlebihan, Tidak Ada Permusuhan

Terakhir, Bung Kusnaeni kembali meminta publik untuk tidak terlalu mudah menyalahkan pihak-pihak tertentu.

Dia berharap tragedi di Stadion Kanjuruhan menjadi momen persatuan dalam rangka memperbaiki tata kelola kompetisi sepak bola tanah air.

"Sementara publik sendiri, saya kira pikir yang terbaik saat ini adalah menunggu sambil introspeksi ke dalam. Jangan-jangan sikap terlalu gampang menyalahkan itu, ikut andil menciptakan situasi tidak kondusif dalam persepakbolaan Indonesia," ucap Bung Kusnaeni.

"Insiden Kanjuruhan harus kita jadikan momentum persatuan dan kebangkitan. Bersatu memperbaiki kekurangan dalam tata kelola kompetisi sepak bola nasional," tutur Bung Kusnaeni menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com