Peru tertinggal 0-1 dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir.
Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan: 127 Orang Meninggal Dunia, 180 Dirawat di RS
Namun, gol penyama kedudukan Peru dianulir oleh wasit. Hal itu kemudian menimbulkan kerusuhan yang mengakibatkan oorban berjatuhan.
2. Accra Sports' Stadium, Ghana (9/5/2001)
Stadion Accra yang terletak di Kota Accra, Ghana, saat itu menggelar laga derbi antara Hearts of Oak dan Asante Kotoko.
Menjelang laga tuntas, Asante Kotoko masih memimpin 1-0. Namun, Hearts of Oak mencetak dua gol balasan sekaligus setelah itu.
Tak terima, suporter Asante Kotoko mulai mengambil kursi stadion dan melemparkannya ke lapangan ketika laga tersisa lima menit.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Arema, Polisi Buka Suara soal Tembakkan Gas Air Mata
Polisi yang berjaga merespons dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan penonton, hal yang justru membuat kepanikan.
Para penonton berhamburan dan berdesak-desakan hingga menimbulkan korban jiwa. Dilaporkan 126 orang tewas akibat kejadian ini.
3. Hillsborough, Inggris (15/4/1989)
Hillsborough bisa dibilang sebagai tragedi paling pilu dalam sejarah sepak bola Inggris karena menyebabkan puluhan nyawa melayang.
Tragedi ini terjadi pada laga semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough.
Baca juga: PSSI Hentikan Liga 1, Dukung Polisi Usut Tuntas Insiden di Kanjuruhan
Insiden bermula ketika erjadi penumpukan penggemar Liverpool setelah polisi setempat memutuskan membuka dua akses gerbang menuju tribune teras.
Namun, pihak kepolisian luput memantau jumlah penonton yang masuk ke dalam tribune tersebut hingga akhirnya terjadi overkapasitas.
Kondisi saat itu diperparah dengan adanya pagar pembatas antara tribune dan lapangan sehingga suporter yang berada paling depan terjepit dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Sebanyak 95 suporter, yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak, tewas dalam insiden tersebut.