Tuchel tercatat hanya mampu membawa Chelsea meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang dari total tujuh pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Inkonsistensi itu membuat Chelsea kini tertahan di peringat keenam klasemen Liga Inggris dan terbenam menjadi juru kunci Grup E Liga Champions.
Baca juga: Chelsea Kalah Lagi, Tuchel Tak Ada Bedanya dengan Lampard
Faktor kedua yang disebut menjadi alasan manajemen Chelsea memecat Tuchel berkaitan dengan pemilik baru tim, Todd Boehly.
Hubungan Tuchel dan Todd Boehly dikabarkan sudah tidak harmonis sejak pramusim.
Menurut The Telegraph, Todd Boehly dan menajamen tim dikabarkan sudah berniat memecat Tuchel sebelum Chelsea takluk dari Dinamo Zagreb.
Boehly disebut juga kecewa karena performa Chelsea sangat buruk meski Tuchel sudah mendapatkan kebebasan dan dukungan finansial pada bursa transfer musim panas lalu.
Dikutip dari Sky Sports, Chelsea menjadi tim Premier League terboros pada bursa transfer pemain awal musim ini.
Chelsea bahkan mencetak rekor pengeluaran terbanyak dalam sejarah bursa transfer Liga Inggris setelah menggelontorkan uang sebesar 278,4 juta pounds atau sekitar Rp 4,9 triliun.
Baca juga: Kalah dari Southampton, Tuchel Sebut Pertahanan Chelsea Lembek
Uang itu digunakan Chelsea untuk mendatangkan total 10 pemain, termasuk yang berstatus pinjaman.
Wesley Fofana menjadi pemain termahal Chelsea pada bursa transfer musim panas tahun ini.
The Blues, julukan Chelsea, harus mengeluarkan uang sebesar 75 juta pounds atau sekitar Rp 1,27 triliun untuk menebus Fofana dari Leicester City.
Tiga pemain lain yang juga dibeli Chelsea dengan mahar lebih dari 30 juta pounds adalah Marc Cucurella, Raheem Sterling, dan Kalidou Koulibaly.
Setelah memecat Tuchel, manajemen Chelsea langsung bergerak cepat mencari pelatih baru.
Terdapat tiga nama yang kini kerap disebut masuk dalam bursa kandidat pengganti Tuchel, yakni Graham Potter, Mauricio Pochettino, dan Zinedine Zidane.
Graham Potter yang kini sedang bertugas di Brighton & Hove Albion dikabarkan menjadi kandidat terkuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.