Ofcom dan Alan Turin Institute menggunakan mesin teknologi khusus yang bisa mengidentifikasi atau menilai apakah sebuah tweet masuk dalam kategori kasar atau tidak secara otomatis.
Baca juga: Kecaman kepada Ronaldo Usai Tinggalkan Old Trafford Saat Laga Masih Berlangsung
Hasil mesin teknologi tersebut nantinya dipadukan dengan penilaian tim ahli yang secara manual meninjau sampel acak dari 3.000 cuitan.
Hasil dari sampel tersebut adalah 57 persen cuitan terhadap pemain bernada positif, 27 persen netral, 12,5 persen kritis dan 3,5 persen kasar.
Adapun hasil analisis mesin terhadap 2,3 juta tweet adalah 2,6 persen cuitan bernada kasar atau cacian.
Kevin Bakhurs selaku salah satu petinggi di Ofcom Grup menilai suporter dan penyedia layanan online dalam hal ini perusahaan sosial media harus segera berbenah agar tidak ada lagi pemain yang menjadi korban cacian.
Baca juga: Suporter MU Kecewa Ronaldo Tinggalkan Old Trafford di Tengah Laga: Memalukan!
"Temuan ini menjelaskan sisi gelap dari sepak bola yang indah. Pelecehan online tidak memiliki tempat dalam olahraga atau dalam masyarakat yang lebih luas," kata Kevin dikutip dari BBC Sport.
"Perusahaan media sosial tidak perlu menunggu undang-undang baru untuk membuat situs atau aplikasi mereka lebih aman bagi para penggunannya," ujar Kevin.
"Suporter juga bisa memainkan peran positif dengan olahraga yang mereka cintai. Ketika musim baru nanti dimulai, kami meminta suporter untuk melaporkan unggahan kasar kapan pun mereka melihatnya," ucap Kevin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.