Timnas Indonesia Dipastikan Tantang Curacao di FIFA Matchday, tetapi...

KOMPAS.com – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengungkapkan lawan timnas Indonesia dalam pertandingan uji coba FIFA Matchday September 2022.

Publik sepak bola tanah air sempat mempertanyakan siapa lawan yang akan dihadapi timnas Indonesia dalam FIFA Matchday 2022.

Mochamad Iriawan sempat membocorkan bahwa timnas Indonesia akan menghadapi tim dari Amerika Selatan yang memiliki peringkat FIFA 80-100.

Berdasarkan kriteria itu, banyak pihak yang menduga timnas Indonesia akan melawan Bolivia dalam FIFA Matchday 2022.

Baca juga: Liga 1 2022-2023 Resmi Bergulir, Terselip Harapan untuk Timnas Indonesia

Namun, nyatanya bukan Bolivia. Iriawan mengungkapkan bahwa timnas Indonesia nantinya akan menantang Curacao.

“Curacao ya,” ujar Iriawan soal lawan yang akan dihadapi timnas Indonesia di FIFA Matchday 2022.

Meskipun demikian, masih ada hal yang harus dikomunikasikan dengan pemerintah Indonesia berkaitan dengan vaksinasi. Sebab, belum semua pemain Curacao telah melakukan vaksin.

“Jadi ada hal yang memang mereka belum vaksin semua. Namun, mungkin masih keburu tidak mereka melakukan vaksin,” kata Iriawan menjelaskan.

Baca juga: Piala AFF Wanita U18 2022: Timnas Indonesia Sukses Tuntaskan Misi Revans

“Sehingga kami perlu komunikasikan dengan pemerintah. Sebab, pemerintah kita mempunyai aturan sendiri,” tutur dia.

Oleh karena itu, Mochamad Iriawan meminta kepada seluruh pihak untuk bersabar menanti kepastian Curacao sebagai lawan Indonesia di FIFA Matchday 2022.

“Jadi bersabar kita tetap mencari bersama Sekjen, Direktur Teknik, berkaitan dengan uji coba timnas Indonesia,” kata dia.

Intinya, Iriawan menginginkan agar timnas Indonesia mendapatkan lawan yang memiliki peringkat tidak lebih dari 100.

Baca juga: Kata PSSI soal Balasan Surat Protes dan Rencana Keluar dari AFF

Iriawan mengatakan bahwa hal itu dilakukan agar timnas Indonesia dapat bermain dengan lawan yang sepadan.

Adapun Curacao saat ini bertengger di peringkat ke-84 dalam ranking FIFA.

“Yang jelas saya minta yang di bawah 100, yang lebih kuat dari kita sehingga betul-betul kita bermain dengan permainan tinggi,” kata dia