JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah usai, Piala Dunia Wanita FIFA 2019 yang mengantar timnas AS menjadi kampiun itu justru menjadi momentum hingga kini.
Adalah dua penggawa timnas sepak bola wanita AS yakni Megan Rapione dan Alex Morgan yang bisa dikatakan membuka mata dunia.
Keduanya berjuang hingga pengadilan tentang kasus masih belum setaranya gaji pesepak bola wanita dan pria di AS.
Pada musim kompetisi Liga Sepak Bola Pria AS (MLS) dan Liga Sepak Bola Wanita Nasional (NWLS) jelang Piala Dunia 2018, terdapat catatan mengenai perbandingan jumlah bermain sekaligus gaji pesepak bola profesional pria dan wanita.
Data itu dibawa ke persidangan oleh Megan Rapione dan Alex Morgan.
Keduanya melayangkan gugatan ke Federasi Sepak Bola AS (USSF).
Megan Rapione mengatakan pada periode dimaksud, tim sepak bola wanita AS bermain pada 111 pertandingan.
Dari laga-laga itu, tim menghasilkan uang pembayaran hingga 24,5 juta AS atau sekitar Rp 367,5 miliar.
Baca juga: Bintang Sepak Bola Putri Amerika Serikat, Alex Morgan, Kini Jadi Ibu Satu Anak
Pada bagian lain, beber Megan Rapione, tim pria AS berlaga 87 kali.
Tim pria mendapatkan pembayaran 18,5 juta dollar AS atau Rp 277,5 miliar.
"Namun begitu, tim pria secara substansi mendapat pembayaran lebih besar jika lolos ke Piala Dunia 2018," kata Megan Rapione.
Asal tahu saja, Megan Rapione adalah pemain terbaik Piala Dunia Wanita FIFA 2019.
Menurut pertimbangan Megan Rapione dan Alex Morgan, kemudian, apabila pesepak bola wanita dan pria berada dalam kontrak sama, keduanya akan menuai hasil tiga kali lipat ketimbang hasil pada 2020 itu.
"Maka dari itulah, faktanya rata-rata pembayaran sangat berbeda," kata Megan Rapione sembari menunjuk bahwa USSF melanggar beleid Kesamaan Pembayaran atau Equal Pay Act.
Sayangnya, perjuangan Megan Rapione dan Alex Morgan terganjal sementara di meja hijau.