KOMPAS.com - Pertemuan tingkat tinggi dewan direktur Barcelona di La Jonguera pada Selasa (31/5/2022) siang mencapai sebuah keputusan. Barca akan mencari beberapa sumber injeksi dana demi bisa mengangkat batasan-batasan peraturan finansial Liga Spanyol.
Joan Laporta dan para dewan direktur Barcelona bertemu di area Girona, dekat perbatasan Perancis tersebut demi mencari jalan keluar dari jejaring finansial yang menghambat mereka.
Laporan COPE pada akhir pekan kemarin mengungkapkan bahwa Barcelona kembali terkena batasan-batasan akibat peraturan financial fair play dari operator Liga Spanyol, LaLiga.
Hal ini didukung pemberitaan SPORT yang mengatakan bahwa Barca sebenarnya telah mencapai kata sepakat dengan Andreas Christensen dan Franck Kessie tetapi mereka belum bisa meresmikan transfer secara resmi karena tak bisa mendaftarkan pemain baru.
Baca juga: Kata Frenkie de Jong soal Rumor Hengkang ke Man United: Barcelona Tim Impian Saya
Pada awal pekan ini, pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, juga mengatakan kalau Barca juga telah mempunyai kesepakatan verbal dengan Robert Lewandowski untuk kontrak berdurasi tiga tahun.
Namun, mereka lagi-lagi juga tak bisa mendaftarkan sang pemain sembari masih berupaya berdiskusi dengan Bayern Muenchen.
Akhirnya, pertemuan pada Selasa membuahkan keputusan. Para dewan direktur akan menjadwalkan pertemuan luar biasa para socios (angota Barca) untuk membicarakan operasi-operasi finansial yang telah disiapkan.
Pertemuan ini dijadwalkan pada 16 Juni 2022 dan voting akan diadakan secara elektronik.
Jika berhasil, SPORT mengklaim keputusan tersebut bisa mendatangkan injeksi dana 740 juta euro atau setara 11,7 triliun rupiah.
Baca juga: Sindiran untuk Barcelona yang Punya Utang Rp 20 Triliun tapi Ingin Beli Lewandowski
Dewan direktur Barcelona akan meminta para anggota mereka untuk menggolkan dua hal penting.
Pertama, adalah penjualan sebesar 49,9 persen Barca Licensing and Merchandising (BLM).
Kedua, penjualan hingga 25 persen hak-hak audiovisual Barca ke satu atau lebih perusahaan.
Opsi pertama diprediksi akan mendatangkan Barcelona dana segar senilai 200 juta euro.
Klub berencana menjual BLM tersebut ke perusahaan bernama Fanatics yang memegang lisensi merchandising liga-liga olahraga di Amerika Serikat seperti NBA (basket), NFL (American Football), dan MBL (bisbol).
Namun, penjualan tersebut dilaporkan tak bisa ditutup sebelum 30 Juni sehingga Barca perlu cara lain untuk menutup tahun finansial mereka tanpa kerugian.