SURABAYA, KOMPAS.com - Persebaya Surabaya sedang mendapatkan sorotan usai laga melawan Persis Solo pada laga uji coba bertajuk Surabaya 729 Game, Minggu (22/5/2022) lalu.
Laga yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persis Solo tersebut memberikan gambaran mengenai permainan Persebaya Surabaya yang mengandalkan pemain mudanya.
Tim berjuluk Bajul Ijo yang beranggotakan pemain dengan rata-rata usia 21 tahun tampil cukup bagus dengan mampu memperagakan skema permain khas Aji Santoso yakni umpan-umpan pendek.
Baca juga: Link Live Streaming Persebaya Vs Persis Solo, Kickoff 16.00 WIB
Dari segi daya juang pun unggul karena pemain muda memiliki semangat yang tinggi dan stamina yang eksplosif.
Namun kekurangan jelas terlihat dari segi mental, pengalaman dan kemampuan mengelola tekanan. Beberapa pemain terlihat gugup sehingga banyak melakukan kesalahan di dalam pertandingan.
Beberapa lainnya terlalu tergesa-gesa dalam bertindak menyebabkan koordinasi tim tak berjalan baik. Ada pula pemain yang terdistraksi tekanan suporter dari tribun yang menurunkan kepercayaan diri.
Ini menjadi tantangan besar karena pembinaan mental pemain ini tidak bisa diatasi melalui latihan rutin.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Aji Santoso sadar keputusannya untuk mengandalkan pemain muda menjadi jalan yang tidak mudah untuk Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023.
Ia paham betul dengan resiko-resiko yang muncul. Tapi ia meyakinkan hal-hal yang dikhawatirkan akan teratasi seiring berjalannya waktu. Sebab komposisi tim Persebaya Surabaya saat ini tidak sembarangan di pilih.
“Mereka pemain-pemain muda, butuh jam terbang dan mental ditonton sebegitu banyak,“ bela pelatih berusia 52 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.