Ancelotti adalah sosok yang menikmati hidup. Ia tak dikenal sebagai pelatih dogmatis layaknya Pep Guardiola, atraktif di pinggir lapangan seperti Juergen Klopp, atau inovatif macam Marcelo Bielsa.
Walau begitu, kesederhanaan Ancelotti adalah faktor yang membuat sang pelatih 62 tahun itu begitu disegani.
Baca juga: Kata Ancelotti dan Vinicius Jr soal Penalti Panenka Benzema
Ia tahu caranya memanusiakan anak asuhnya. Ketika pelatih lain menjejali pemain dengan diagram dan statistik, Ancelotti bisa memukau pasukannya dengan sajian anggur serta keju nikmat.
Pemain tak melulu ia perlakukan sebagai atlet, tapi juga manusia yang butuh mengudap makanan lezat dan melakoni obrolan hangat di meja makan.
“Dia menikmati hidup dan itu sangat membantu kami,” kata Paolo Maldini terkait kolaborasi bersama Ancelotti di AC Milan pada periode 2001-2009.
Tak heran jika Ancelotti mendapatkan respek luar biasa dari para bintang besar. Mulai dari Maldini, David Beckham, Zlatan Ibrahimovic, hingga deretan Galacticos Real Madrid yang pernah memuat nama Cristiano Ronaldo.
Konsep Ancelotti soal sepak bola pun simpel. Tak jauh-jauh dari makanan.
“Sepak bola seperti melakukan santap siang bersama teman. Semakin banyak makan, semakin Anda merasa lapar,” katanya dalam biografi “Carlo Ancelotti: The Beautiful Game of an Ordinary Genius”.
Ancelotti baru saja “makan” trofi Liga Spanyol 2021-2022, coppa alias piala nomor ke-22 yang diraihnya sebagai pelatih. Sekarang, jangan lagi heran kalau mendapati Carletto masih merasa lapar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.