KOMPAS.com - Pelatih asal Belanda, Erik ten Hag, disebut akan segera merapat ke Man United. Pelatih 52 tahun itu dikabarkan akan meminta dua jaminan.
Man United diberitakan sudah mencapai periode akhir dalam upaya pendekatan mereka kepada pelatih Ajax Amsterdam, Erik ten Hag.
Media-media Inggris meyakini bahwa tak lama lagi Man United akan segera meresmikan Erik ten Hag sebagai pelatih tetap tim per musim 2022-2023.
Sekitar dua pekan silam, Erik ten Hag diberitakan sudah menjalani sesi wawancara dengan manajemen Man United.
Pria 52 tahun yang pernah mengasisteni Pep Guardiola di Bayern Muenchen tersebut bakal meneruskan kerja pelatih interim Man United saat ini, Ralf Rangnick.
Baca juga: Man United di Ambang Mendatangkan Erik Ten Hag
Manchester Evening News menyebut biaya untuk menebus kontrak Ten Hag di Ajax yang tinggal tersisa semusim lagi, jauh lebih murah daripada kocek yang mesti dirogoh Man United andaikata ingin mendaratkan Mauricio Pochettino di Old Trafford.
Sama seperti Ten Hag, kontrak Pochettino bersama Paris Saint-Germain (PSG) juga baru berakhir pada 2023.
Alhasil, kandidat pelatih Man United musim depan kian mengerucut ke nama Erik ten Hag. Sebelumnya, bursa pelatih baru MU diramaikan oleh Pochettino, Luis Enrique, Zinedine Zidane, sampai Carlo Ancelotti.
Namun, sebelum melangkahkan kaki ke Old Trafford, markas Man United, Ten Hag disebut punya dua syarat. Apa saja?
Jurnalis asal Belanda, Marcel van der Kraan, menyebut Ten Hag setidaknya akan meminta dua jaminan dalam masa tugasnya di Man United.
“Erik ten Hag ingin dua jaminan, satu di antaranya adalah staf yang akan cocok dengannya dan Man United. Ini akan bagus baginya untuk mengubah filosofi dan identitas klub,” tutur Marcel van der Kraan kepada Sky Sports.
Baca juga: Apakah Man United Bisa Sukses jika Dilatih Erik ten Hag? Ini Penilaian Guardiola
“Satu hal lain adalah kebebasan dalam manajemen pemain. Ada pemain yang berusia lebih senior dan terdapat mereka yang punya pengalaman segudang seperti Cristiano Ronaldo, namun apa yang terjadi jika dia ingin mengubah gaya main yang lebih cocok untuk pemain muda seperti di Ajax?,” tutur Van der Kraan lagi.
Menurut Marcel van der Kraan, Erik ten Hag akan setia dengan filosofi sepak bola menyerang berintensitas tinggi yang melesatkan namanya bersama Ajax.
Selama melatih Ajax, Erik Ten Hag tercatat meraih lima trofi bergengsi. Satu sorotan lain adalah keberhasilannya mengantar tim muda Ajax menembus semifinal Liga Champions 2018-2019 via permainan memukau.
Waktu itu, dalam perjalanan menapak ke semifinal, Ajax asuhan Ten Hag menyingkirkan Real Madrid serta Juventus yang dibela Cristiano Ronaldo.
Ajax hanya gagal menapak ke final lantaran kebobolan gol menit-menit akhir Lucas Moura. De Godenzonen (Anak-anak Dewa), julukan Ajax, kalah agresivitas gol tandang meski agregat sama kuat 3-3.
“Dia menampolkan gaya yang sama sejak melatih Ajax, kandang atau tandang, Liga Champions atau Eredivisie. Ini semua tentang serang, serang, dan serang!” kata Marcel van der Kraan soal filosofi bermain Ten Hag.
“Ini didasarkan filosofi Johan Cruyff untuk mencoba mencetak gol satu lebih banyak dari lawan untuk memenangkan pertandingan. Itu yang akan dia bawa,” ucap Marcel van der Kraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.