Bergomi menyebut akar masalah Italia ada pada kompetisi Serie A yang tak bisa menyediakan banyak pilihan bagi Mancini.
“Beberapa hari lalu (Paolo) Nicolato berkata bahwa dia harus mencari pemain di Serie C untuk tim U21. Itu berarti kami hanya punya sedikit pemain yang bisa dipilih, bukan hanya di Serie A, namun juga di Serie B,” tutur Bergomi.
Kekeringan talenta Italia terdeskripsikan secara jelas kala Mancini mesti bersandar kepada penyerang Cagliari yang mencatat debut, Joao Pedro, untuk mencari gol di laga kontra Makedonia Utara.
Baca juga: Ironi Italia: Keberuntungan Berubah Jadi Nasib Buruk, Selamat Tinggal Piala Dunia
Bayangkan, Italia yang di masa lalu berlimpah pemain nomor 9 level jempolan macam Christian Vieri, Pierluigi Casiraghi, Filippo Inzaghi, sampai Vincenzo Montella kini harus mengandalkan Joao Pedro, striker kelahiran Brasil yang bahkan cuma bikin 1 gol dalam 14 laga Serie A terakhir!
Sebelum mantap memilih Joao Pedro, Mancini bahkan sempat mencoba memanggil kembali “si anak hilang” Mario Balotelli dan melirik Lorenzo Lucca yang berkompetisi bersama Pisa di Serie B. Ya, Mancini sampai seputus asa itu.
Pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi, beberapa waktu silam menyoroti masalah tim-tim Serie A yang lebih suka menghambur-hamburkan uang daripada mengembangkan talenta dan ide bermain yang jelas.
Baca juga: Italia Vs Makedonia Utara, Piala Dunia 2022 Tanpa Jawara Eropa
Sejak Inter menjuarai Liga Champions pada 2010, belum ada lagi tim Italia yang bisa berjaya di pentas antarklub Eropa.
“Kami tidak memenangi apa pun di level klub sejak 2010, tim-tim Spanyol sudah mengangkat 13 trofi, klub Inggris 6,” ujar Sacchi.
“Saya melihat neraca belanja musim terakhir dan menemukan bahwa setelah Inggris, Italia adalah negara yang paling boros, sedangkan Spanyol di antara lima liga besar adalah yang terhemat.”
“Ide lebih penting dari uang. Atalanta adalah contoh. Itu adalah tim yang paling bagus mewakili kami, silakan berterima kasih kepada mereka,” ujar Sacchi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.