Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkitan Barcelona: Xavi, Balada 22 Operan Tiki-taka, dan DNA Barca

Kompas.com - 27/02/2022, 05:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Xavi Hernandez disebut menjadi kunci dari kebangkitan Barcelona. Di bawah arahan Xavi, tiki-taka dan DNA Barcelona lahir kembali.

Barcelona seperti sedang melalui momen bulan madu dengan sang pelatih yang sekaligus merupakan legenda hidup mereka, Xavi Hernandez.

Pelan tapi pasti, Xavi yang memegang Barcelona sejak awal November 2021, mulai bisa menanamkan ide-idenya.

Tengok saja gol penutup kemenangan mantap 4-2 Barcelona di kandang Napoli pada leg kedua play-off Liga Europa 2021-2022, Jumat (25/2/2022) dini hari silam.

Fan Barcelona seolah dibawa bernostalgia dengan era keemasan Barcelona, yakni saat Xavi masih tampil sebagai dirigen lini tengah Barcelona bersama Andres Iniesta dan memimpin sebuah orkestra indah bernama tiki-taka.

Tiki-taka dan Aroma Barcelona Luis Enrique

Mundo Deportivo mencatat gol terakhir Barcelona di markas Napoli yang dilesakkan Pierre-Emerick Aubameyang bersumber dari 22 operan tanpa putus.

Baca juga: Cetak Gol dari 22 Operan Tanpa Putus, Tika-taka Barcelona Bangkit di Era Xavi

Proses gol Aubameyang berawal dari operan Gerrard Pique kepada sang kiper, Marc-Andre ter Stegen.

Ter Stegen lalu melambungkan bola menuju Pedri. Bola terus berpindah dan bergulir hingga sampai ke kaki Adama Traore yang berada di sisi kanan penyerangan Barcelona.

Adama Traore kemudian menusuk ke dalam dan mengirimkan operan akhir yang berujung kepada gol Aubameyang.

Aubameyang bisa leluasa menceploskan bola ke gawang Napoli usai Frenkie de Jong membuat sebuah gerakan jebakan alias dummy cerdik.

Personel Barcelona pun kini merasa yakin tim telah menemukan kembali DNA sepak bola yang pernah membesarkan mereka.

“Kami telah kembali ke asal, kepada apa yang seharusnya selalu kami tampilkan dan mungkin untuk beberapa saat ini tak kami tunjukkan. Ini adalah pesan untuk diri kami sendiri dan kepada orang-orang di luar. Sedikit demi sedikit kami kembali,” kata bek senior Barcelona, Gerard Pique usai duel kontra Napoli.

Baca juga: Mengenal “Tiki-taQatar”, Filosofi Xavi yang Bikin Barcelona Jatuh Hati

Bukan cuma soal tiki-taka, kemenangan di rumah Napoli juga menunjukkan kemampuan Barca asuhan Xavi membunuh lawan dengan pendekatan langsung alias direct.

Gol pembuka yang tercipta dari kaki Jordi Alba bermula dari serangan balik. Sementara operan jauh Marc-Andre ter Stegen mengawali gol kedua tim yang diciptakan Frenkie de Jong. 

Sepasang gol itu merupakan buah amanat Xavi yang ingin anak asuhnya menerapkan pressing tinggi di wilayah lawan. Pasukan Xavi pun bisa menyengat dengan skema direct seperti halnya Barca arahan Luis Enrique yang mencatat treble pada 2014-2015.

Xavi Sang Motivator

Selepas menang dengan agregat 5-3 atas Napoli, Barcelona bersiap menghadapi Galatasaray di fase 16 besar dan kini mereka disebut-sebut sebagai kandidat kuat juara Liga Europa.

“Xavi sang motivator kunci dari kebangkitan Barca,” demikian bunyi salah satu artikel Marca, media Spanyol yang berbasis di Kota Madrid.

Marca kemudian menyorot cara Xavi membangun kedekatan dengan anak asuhnya di Barcelona.

Xavi Hernandez memberi arahan kepada bek Barcelona Gerard Pique dalam laga pekan ke-14 Liga Spanyol 2021-2022 melawan Espanyol di Stadion Camp Nou, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB.AFP/PAU BARRENA Xavi Hernandez memberi arahan kepada bek Barcelona Gerard Pique dalam laga pekan ke-14 Liga Spanyol 2021-2022 melawan Espanyol di Stadion Camp Nou, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB.

Setelah duel melawan Napoli, Xavi berdiri di depan ruang ganti Barcelona dan dengan sabar menyalami serta memeluk satu per satu anak asuhnya.

Pendekatan serupa ditunjukkan Xavi usai Barcelona menggilas Atletico Madrid 4-2 di pentas Liga Spanyol pada 6 Februari silam.

Keinginan Xavi melihat timnya tampil dominan dan memegang kendali juga mulai terwujud. Barcelona secara total mengemas 15 gol dalam 5 laga terakhir!

Baca juga: Sejarah Cant del Barca, Lagu Wajib Barcelona

"Jelas bagi saya bahwa tim harus mengontrol bola. Saya menderita ketika tak memilikinya,” ujar Xavi menjelaskan filosofi sepak bolanya dalam video yang dirilis The Coaches Voice tahun lalu.

“Hal itu saya rasakan ketika saya masih aktif bermain dan lebih lagi ketika menjadi pelatih,” ujar Xavi yang mempersembahkan titel juara Liga Qatar 2018-2019 untuk Al Sadd.

Soal menyampaikan instruksi kepada anak asuh, Xavi tergolong sangat detail, bahkan cenderung rewel. Kala melakoni debut sebagai pelatih Barca dalam duel derbi kontra Espanyol 21 November silam, Xavi bahkan hanya sempat duduk selama 2 menit!

Sepanjang laga, pelatih kelahiran Terrassa itu sibuk memperbaiki penempatan posisi dan membenahi alur operan pemain Barcelona.

Athletic Bilbao akan menjadi ujian berikut bagi pasukan Xavi. Barcelona bakal menjamu Bilbao di Stadion Camp Nou, Senin (28/2/2022) dini hari WIB.

Jangan harap melihat Xavi duduk nyaman di bangku cadangan. Pria 42 tahun itu pasti akan sibuk memastikan Barcelona bisa kembali tampil dominan dan menegaskan bahwa timnya memang benar-benar dalam periode kebangkitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com