Namun, Persib tetap gagak mencetak gol meskipun sudah melepaskan total lima tembakan ke arah gawang dengan dua di antaranya tepat sasaran.
Peluang terbaik Persib terjadi pada menit ke-21 ketika tembakan Bruno Cantanhede membentur mistar.
Di sisi lain, PSIS Semarang yang mengandalkan serangan balik juga gagal mencetak gol meskipun sudah melepaskan tiga tembakan tepat sasaran.
Berlanjut ke babak kedua, Robert Rene Alberts (Persib) dan Dragan Dukanovic (PSIS) kompak mengubah komposisi lini serang mereka.
Baca juga: Persija Vs Persebaya: Selamatkan Macan Kemayoran, Makan Konate Dapat Pujian
Robert Alberts memutuskan menarik Beckham Putra dan memasukkan Febri Hariyadi. Di sisi lain, Dragan di luar dugaan menarik keluar striker asingnya, Chevaughn Walsh.
Striker asal Jamaika itu digantikan oleh kapten tim PSIS, Hari Nur Yulianto.
Sama seperti babak pertama, Persib langsung mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu. Baru satu menit babak kedua berjalan, Persib nyaris mencetak gol andai tembakan David Da Silva dari dalam kotak penalti tidak ditepis kiper PSIS, Jandia Eka Putra.
Bila muntah tembakan Bruno Silva kemudia jatuh di kaki Ezra Walian yang berdiri di sisi kanan kotak penalti PSIS.
Ezra Walian yang dihadang dua pemain PSIS memilih mengirim umpan silang ke tiang jauh. Umpan Ezra Walian itu disambut oleh tandukan keras Bruno Catanhede.
Beruntung bagi PSIS karena tandukan Bruno masih melambung ke atas mistar.
Baca juga: Puja-puji Pelatih Persebaya dan Persija untuk Aksi Gemilang Andritany
Pada menit ke-57, Dragan mencoba memperkuat lini tengah PSIS dengan memasukkan gelandang asal Brasil, Flavio Beck Junior.
Gelandang berusia 34 tahun itu masuk menggantikan Eka Febri Yogi. Hingga menit ke-60, PSIS masih belum berhasil mengembangkan permainan.
PSIS justru nyaris kebobolan pada menit ke-61 andai tembakan Bruno dari dalam kotak penalti lebih keras dan terarah.
Hingga menit ke-75, Persib yang terus menggempur pertahanan PSIS masih belum berhasil mencetak gol.
Serangan Persib selalu terhenti di sepertiga akhir pertahanan PSIS karena buruknya final pass dan penyelesaian akhir pemain.