KOMPAS.com - Pelatih timnas Mesir, Carlos Queiroz, kecewa dengan keputusan CAF (Konfederasi Sepak Bola Afrika) yang menjatuhkan denda kepada pihaknya setelah gagal menghadiri konferensi pers pada pagelaran Piala Afrika 2021.
CAF menjatuhkan denda sebesar 100.000 dolar AS atau 1,4 miliar rupiah kepada Federasi Sepak Bola Mesir (EFA) setelah pihak timnas Mesir gagal muncul pada konferensi pers jelang laga perempat final Piala Afrika 2021 kontra Maroko akhir pekan lalu.
"EFA mempunyai 60 hari untuk membayar denda 50.000 dolar AS. Sebanyak 50.000 dolar sisanya ditangguhkan dalam kondisi bahwa EFA tak ditemukan bersalah melakukan kesalahan serupa selama Piala Afrika 2021 di Kamerun," tulis pernyataan resmi di situs CAF.
EFA sendiri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sepengetahuan mereka, konferensi pers tersebut dibatalkan karena kemacetan parah di area tersebut.
Baca juga: Hasil Piala Afrika Kamerun Vs Mesir: Menang Adu Penalti, Mo Salah Duel dengan Mane di Final Afrika
EFA berdalih bahwa ketidak hadiran pelatih Carlos Queiroz dan kapten tim Amr El-Sulaya di lokasi konpers di Stadion Ahmadou Ahidjo karena "kemacetan lalu lintas dan pandangan kekuatan pengamanan yang menemani konvoi bahwa bus pemain harus diantar ke tempat menginap tim."
Queiroz pun menekankan bahwa kegagalan pihaknya hadir di sesi konpers itu bukan karena pihak mereka mangkir.
"Atas nama timnas Mesir saya ingin mengatakan bahwa kami tak bertanggung jawab atas ketidakhadiran di konferensi pers," tutur eks asisten Sir Alex Ferguson tersebut pada sesi konferensi pers jelang laga semifinal kontra Kamerun.
"CAF, bersama dengan panitia media dan kepolisian Kamerun, bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi," ujarnya lagi.
"Kami siap menghadiri konferensi pers tersebut tetapi mereka membawa kami ke tempat lain, jauh dari lokasi konpers."
Baca juga: Samuel Etoo Dapat Kecaman Usai Samakan Semifinal Piala Afrika dengan Perang
"Kami menerima denda raksasa 100.000 dolar dari CAF walau itu bukan salah kami."
"Oleh karena itu, posisi kami terhadap denda tersebut adalah sangat tak adil dan tak terjustifikasi."
Timnas Mesir sendiri berhasil melaju ke final Piala Afrika 2021 setelah mengalahkan Kamerun di semifinal.
Kepastian Mesir ke partai puncak diperoleh usai menang 3-1 atas Kamerun via adu penalti dalam laga yang digelar di Stadion Olembe pada Jumat (4/2/2022) dini hari WIB.
Adapun pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti menyusul hasil imbang tanpa gol selama 120 menit.
Namun, pelatih Queiroz harus diusir wasit jelang akhir babak kedua karena protes keras terhadap keputusan wasit Bakary Gassama atas insiden yang terjadi di lapangan antara Ramadan Sobhi dan Nouhou Tolo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.