Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PT LIB Tidak Terapkan Sistem Full Bubble di Liga 1 2021-2022

Kompas.com - 02/02/2022, 10:00 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jeda kompetisi dirasa menjadi celah yang membuat klub lalai dalam mengontrol aktivitas para pemain di luar kegiatan tim sehingga melonjaknya kasus Covid-19 di Liga 1 2021-2022.

Hal ini seharusnya bisa dicegah jika PT LIB mau menerapkan sistem full bubble atau sistem gelembung penuh.

Jadi peserta ditempatkan dalam satu wilayah dan tidak diperkenankan beraktivitas di luar wilayah yang ditentukan.

Baca juga: Rekap Kasus Covid-19 di Liga 1: 68 Orang Positif, 12 Tim Terdampak, 1 Laga Ditunda

Dengan sistem seperti ini pihak operator atau penyelenggara kompetisi bisa memantau penuh aktivitas peserta, bahkan selama jeda kompetisi.

Akan tetapi Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno merasa kurang bijak menerapkan sistem full bubble di Liga 1 2021-2022.

Pertimbangannya adalah banyak pertandingan yang harus dijalani sehingga memakan waktu yang sangat panjang.

Menerapkan sistem full bubble dalam jangka panjang dirasa tidak bagus untuk kesehatan mental para peserta.

Pemain Persela Lamongan Valentinus Telaubun melakukan scan Peduli Lindungi sebelum masuk ke stadion.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pemain Persela Lamongan Valentinus Telaubun melakukan scan Peduli Lindungi sebelum masuk ke stadion.

“Kita tahu pada pelaksanaannya kita tidak full bubble, kompetisi durasinya sangat panjang dan tidak menerapkan full bubble, tapi semi-bubble to bubble yang kita laksanakan sehingga memang ada masa-masa jeda yang bisa digunakan pulang ke home base dan sebagainya,” ujarnya Sudjarno.

“Karena tidak mungkin dalam kompetisi durasi panjang 9 bulan seperti ini kemudian di satu tempat tidak boleh pulang, tidak boleh ini dan itu. Kondisi psikologis juga harus diperhatikan, itu yang menjadi pertimbangan,” imbuhnya.

Baca juga: 24 Orang Terpapar Covid-19, Madura United Apresiasi Dukungan LIB dan Persipura

Hingga saat ini PT LIB berusaha mencari solusi terbaik untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Liga 1 2021-2022.

Akan tetapi, solusi terbaik tetap pada kesadaran masing-masing peserta dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sebab sebaik apapun sistem, skema kompetisi dan protokol kesehatan yang disusun, jika masing-masing peserta tidak memiliki kesadaran maka akan sia-sia.

“Sekarang beberapa kejadian ini mengingatkan kita, membuat kita bangkit kembali untuk melakukan proses lebih ketat,” pungkas pria berusia 60 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com