Baik klub Liga 1 hingga Liga 2 akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tak ada lagi kejadian seperti ini.
"Lebih tepatnya PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis," kata Akhmad Hadian seperti dikutip dari BolaSport.com.
"Hal ini akan dilakukan masing-masing klub. Selanjutnya, nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid 19 PT LIB," tuturnya.
Kasus Elwizan Aminuddin yang memiliki ijazah palsu ini langsung dilaporkan ke pihak PSSI untuk segera ditindaklanjuti.
Tak lama setelah kedok Elwizan Aminuddin terbongkar, Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, menyatakan yang bersangkutan telah mundur dari PSS.
Elwizan Aminuddin diketahui mengundurkan diri secara lisan pada 1 Desember 2021.
Selain PT LIB, pihak manajemen PSS juga menelusuri institusi terkait yang mengeluarkan ijazah, sertifikat kompetensi, Surat Keterangan Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktek (SIP) dari Elwizan Aminuddin.
Adapun institusi terkait yang dimaksud yaitu Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Penelusuran tersebut dilakukan demi mendukung kepastian ijazah palsu Elwizan Aminuddin.
Baca juga: Hasil Persija Vs Persikabo: Rohit Chand Pecah Kebuntuan, Macan Kemayoran Menang 1-0
Setelah penelusuran telah dilakukan, pihak PSS mengonfirmasi bahwa Amin memang tak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.
"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan," ujar Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna, soal kasus Elwizan Aminuddin dikutip dari situs resmi klub, Jumat (2/12/2021).
"Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu."
Akibat tindakan penipuan dengan mengaku sebagai dokter asli, Elwizan Aminuddin pun terancam dipenjara karena pihak PSS kini sudah melaporkannya ke kepolisan.
"Setelah verifikasi data dari pihak Polres Sleman, laporan kami sudah diproses. Kami mendapatkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi, Nomor: STTLP-B/1573/XII/2021/SPKT/POLRES SLEMAN/POLDA DIY," tuturnya di situs resmi PSS.
Kasus Elwizan Aminuddin yang memalsukan statusnya sebagai dokter ini memantik amarah dari publik sepak bola, salah satunya dokter tim Borneo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar.