Aplikasi khusus para anggota APPI ini tak hanya mengandung data mendasar para pemain tetapi juga statistik mereka di liga berdasarkan data yang dirangkum oleh Labbola.
Hal menarik dari aplikasi ini adalah adanya sebuah "red button" yang terhubung langsung ke FIFPro (Federasi Pesepak bola Profesional) dan Interpol untuk melaporkan apabila seorang pemain menduga ada match fixing yang terjadi.
"Ini adalah fitur khusus yang aman dan rahasia," ujar Plt. General Manager APPI Mohamad Hardika Aji. "Bahkan APPI sendiri tak bisa tahu siapa anggotanya yang melapor karena langsung terhubung ke sana."
Sementara, Presiden APPI Firman Utina mengutarakan bahwa pemberian penghargaan dan peluncuran aplikasi ini sebagai bentuk kepedulian APPI kepada para anggotanya.
"Acara ini dan peluncuran aplikasi ini lebih ke penekanan kepada para pemain," ujar eks gelandang elegan timnas Indonesia tersebut. "Supaya pemain lebih merasa terlindungi sebagai anggota APPI."
"Ini juga bukti kalau APPI bukan hanya sekadar seperti yang dikatakan orang-orang, hanya sebagai mempermasalahkan gaji yang tidak lancar."
"Kami ingin lebih memperhatikan pemain dan juga punya beberapa program untuk lebih menyemangati dan memotivasi para pemain."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.