KOMPAS.COM - Safari Pertamina Mandalika di tanah Eropa yang diikuti Kemalsyah Nasution selaku direktur tim dan Irawan Sucahyono sebagai direktur komersial berakhir di Belanda.
Setelah mendampingi tim Pertamina Mandalika SAG Team pada balapan Moto2 Aragon dan San Marino, mereka berkunjung ke Rotterdam untuk datang langsung ke kediaman Bo Bendsneyder.
Bo Bendsneyder memang pembalap Belanda yang memiliki darah Indonesia. Kakek dan nenek rider juara Red Bull Rookies tahun 2015 itu berasal dari Surabaya.
Baca juga: Pertamina Mandalika Raih 5 Poin di Balapan Moto2 San Marino
Tentu saja kunjungan Pertamina Mandalika ke kediaman Bo Bendsneyder ini sangat istimewa. Salah satunya karena kakek dan nenek sang pembalap menyediakan santapan khas Indonesia.
Mereka secara khusus memasak lontong sayur, ayam kuluyuk, bihun goreng, tahu plus tempe goreng, perkedel jagung, lengkap dengan nasi putih sampai kerupuk kampung. Menariknya pada kesempatan ini, mereka berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
"Saya ingin ucapkan terima kasih untuk keluarga besar Bo Bendsneyder yang sudah menjamu kami. Rindu juga masakan Indonesia setelah beberapa pekan di Eropa dan kebetulan ada kerupuk kampung favorit saya," kata Kemalsyah Nasution , Rabu (29/09/2021).
"Ya dari awal proses negosiasi dengan Pertamina Mandalika, Oma dari Mas Bo (sapaan akrab Bo Bendsneyder) memang sudah intens berkomunikasi dengan saya," jelasnya.
"Kata Oma buat Bo Bendsneyder memperkuat Pertamina Mandalika sebuah kebanggaan. Karena pada dasarnya ia memang punya darah Indonesia. Motivasinya sangat kuat bisa berprestasi bersama tim ini," lanjutnya.
Bo Bensneyder sendiri sudah dipastikan tetap memperkuat Pertamina Mandalika SAG Team pada Moto2 2022. Dia akan berkolaborasi dengan Gabriel Rodrigo yang menggantikan Tom Luthi lantaran pensiun.
Kini skuad Pertamina Mandalika SAG Team sedang bersiap menjalani balapan seri berikutnya di Sirkuit COTA, Austin, Amerika Serikat, akhir pekan ini.
Presiden Pertamina Mandalika, Rapsel Ali punya ekspektasi tinggi duet Bo Bendsneyder dan Tom Luthi bisa meraih hasil bagus.
"Apalagi Tom Luthi punya rekam jejak bagus di Austin. Dia pernah menang di sana tahun 2019. Harapan kami semoga sebelum musim ini berakhir, kami bisa merasakan podium," ujar Rapsel Ali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.