Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Urgensi Liga 1 2021 Mesti Segera Bergulir di Tengah Pandemi

Kompas.com - 27/08/2021, 11:30 WIB
Farahdilla Puspa,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kompetisi Liga 1 akhirnya akan segera dimulai setelah terhenti selama lebih dari satu tahun akibat pandemi virus corona.

Duel pembuka Liga 1 2021 bakal mempertemukan juara bertahan Bali United dan Persik Kediri yang berlangsung malam hari ini, Jumat (27/8/2021), di Stadion Gelora Bung Karno.

Kepastian penyelenggaraan Liga 1 2021 mendapat perhatian dari pengamat sepak bola senior, Tommy Welly, atau yang akrab disapa Bung Towel.

Bung Towel mengatakan, Liga 1 2021 memang harus diselenggarakan, tentu dengan penyesuaian-penyesuaian mengingat digelar di tengah pandemi.

Menurut Bung Towel, ada dua alasan yang mendasari urgensi bergulirnya kompetisi Liga 1, yaitu aspek sepak bola dalam konteks profesional dan aspek sporting.

Baca juga: Detik-detik Jelang Kickoff Liga 1, Akhir Penantian Mati Suri 530 Hari

"Pandemi virus corona dialami seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Ketika sepak bola di belahan negara lain, bahkan negara tetangga, bisa berjalan, seharusnya di Indonesia juga bisa. Tentu saja dengan penyesuaian, baik dari aspek sepak bola maupun protokol kesehatannya," kata Bung Towel kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

"Jadi, urgen tidak? Menurut saya urgen. Sepak bola dalam konteks profesional adalah sektor usaha, sektor bisnis, bukan semata-semata sepak bola karena menyangkut para pelaku, seperti pelatih dan pemain yang hidupnya bergantung pada penghasilan di sepak bola," tuturnya.

"Faktor pertama Liga 1 harus berjalan karena menyangkut aspek dunia usaha juga. Pelakunya profesional yang menggantungkan hidup dari profesi ini. Yang kedua dari aspek sepak bolanya atau sporting," tuturnya.

"Liga harus berjalan salah satunya untuk tim nasional. Kita akan kesulitan membangun timnas jika tidak ada kompetisi. Kalau tak ada kompetisi, pelatih timnas Shin Tae-yong mau ambil pemain dari mana?" ucap Bung Towel.

Baca juga: Liga 1 2021 Terapkan Tes Antigen-PCR Berlapis demi Kebaikan Bersama

Adapun Liga 1 2021 akan dimulai dengan tiga pertandingan terlebih dahulu. Selain duel Bali United vs Persik, laga-laga yang akan berlangsung akhir pekan ini adalah Persipura vs Persita dan Bhayangkara FC vs Persiraja Banda Aceh.

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memenuhi aturan dari pemerintah yang fokus pada program pemulihan kondisi Covid-19.

Secara garis besar, penyelenggaraan tiga laga ini akan dinilai pemerintah dan menjadi penentu nasib kompetisi semusim ke depan.

Menanggapi hal tersebut, Bung Towel sangat berharap bahwa Liga 1 2021 tak ada hambatan dan bisa berjalan normal.

Bung Towel menilai situasi sepak bola Indonesia saat ini dalam kondisi kritis karena sudah terhenti selama lebih dari satu tahun.

Baca juga: Di Balik Matangnya Persiapan Persipura Menyongsong Liga 1 2021...

"Harapannya iya (bisa berjalan lancar) karena sudah sekian lama kompetisi ini vakum. Situasinya kritis buat saya untuk sepak bola Indonesia," ucap Bung Towel.

"Bukan buat pelatih dan pemain saja, melainkan juga pemilik klub yang selama ini posisinya terikat kontrak dengan para pelatih dan pemain."

"Harapannya bisa berjalan lancar. Akan tetapi, yang bisa memastikan ini adalah pemerintah dengan hasil penilaian tiga pertandingan awal ini," tutur Bung Towel.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 telah memastikan bahwa kompetisi ini akan mematuhi segala aturan guna meminimalisasi penyebaran Covid-19.

LIB menegaskan Liga 1 2021 berjalan tanpa penonton dan para suporter dilarang menggelar menonton bersama yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Pihak ofisial klub baik pemain maupun pelatih sudah harus mendapatkan vaksin dua dosis. Seluruh komponen tim juga wajib melakukan tes PCR sebelum menuju hotel.

Tak hanya PCR, LIB juga mewajibkan para klub peserta untuk melakukan test swab antigen menjelang H-1 pertandingan.

Baca juga: 11 Perusahaan Resmi Jadi Sponsor Persib Bandung di Liga 1 2021

Penerapan protokol kesehatan Sebelum masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (22/03/2021) siang. KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Penerapan protokol kesehatan Sebelum masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (22/03/2021) siang.

Adapun penyelenggaraan Liga 1 2021 di tengah pandemi juga mendapat perhatian pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman.

Dicky Budiman sejatinya menyarankan kompetisi ini digelar terpusat seperti Piala Menpora lalu. Menurut dia, strategi itu terbukti berhasil dan tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

"Seharusnya dilaksanakan di lokasi yang sudah relatif terkendali. Karena kalau dilihat kondisi Indonesia, yang masuk zona aman baru Jakarta. Sisanya tidak atau belum masuk dalam zona aman," ujar Dicky Budiman saat dihubungi Kompas.com.

"Terutama karena kita masih dalam fase yang belum selesai. Puncaknya sudah, tetapi masa krisisnya masih terjadi. Namun, apakah ini bisa dilaksanakan? Menurut saya bisa, tetapi tidak disebar (penyelenggaraannya)," tuturnya.

"Seperti Piala Menpora saja dan alhamdulillah tidak terjadi klaster. Akan tetapi, itu dilakukan secara terpusat. Misalkan digelar di Jakarta, tim-tim dikarantina 2 minggu atau minimnal 7 hari dan sudah harus divaksin dua kali," ucapnya.

"Syarat pertama semuanya harus sudah divaksin dua kali. Karena dengan sudah divaksin, masa karantinanya bisa 5 atau 7 hari. Dengan catatan karantina ini tidak boleh berhenti di tengah jalan," tutur Dicky Budiman.

Meski demikian, Dicky Budiman juga menilai Liga 1 2021 bisa diselenggarakan di tempat yang berbeda.

Baca juga: Pesan APPI Jelang Kick-off Liga 1 2021: Jangan Abaikan Prokes

Namun, Dicky mengingatkan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan kondisi di sana.

"Bisa, tetapi harus ditekan dari sekarang daerah itu. Misal ditekankan positivity rate-nya harus di bawah 8 persen," ujar Dicky.

"Itu bisa dijadikan pemda sebagai tolok ukur dan pemacu supaya (Covid-19) bisa dikendalikan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

Badminton
Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com