"Tidak ada unsur menghina dalam teguran saya ke Timo Werner. Cara saya memberi teguran juga tidak agresif," ucap Tuchel dikutip dari situs The Guardian.
"Terkadang tensi pertandingan membuat tindakan dan ucapan pelatih tidak bisa dikontrol. Saya setuju dengan hal itu," kata Tuchel.
"Tindakan pelatih dan pemain di lapangan pasti terpengaruh oleh tensi pertandingan. Jadi, saya pikir kejadian di lapangan tidak perlu dianggap personal," ujar Tuchel.
"Selama masih memegang rasa hormat dan tidak ada niatan menghina satu sama lain, saya sangat terbuka jika pemain ingin berbicara langsung kepada saya," ucap pelatih asal Jerman itu menambahkan.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini - Leeds Vs Chelsea, Man City Jumpa Tim Papan Bawah
Lebih lanjut, Tuchel mengaku memiliki kepribadian yang sangat emosional. Namun, Tuchel menilai dirinya saat ini sudah bisa sedikit mengontrol setiap tindakannya di lapangan.
Terlepas dari hal itu, Tuchel memastikan semua tindakannya sebagai pelatih bertujuan untuk membuat tim lebih baik.
"Anda seharusnya melihat saya 10 tahun lalu. Saya lebih meledak-ledak dua atau tiga kali lipat daripada saat ini," kata Tuchel.
"Saya dulu mudah tersedot dalam tensi pertandingan. Saya selalu menyerang wasit keempat dan seluruh pemain di bangku cadangan. Tidak ada yang aman dari amarah saya," tutur Tuchel.
"Saya sekarang lebih tenang. Terkadang Anda pasti melihat saya bertingkah histeris. Di sisi lain, saya juga bisa merenung untuk berdikusi dengan asisten. Saya adalah pria yang sangat emosional," ujar Tuchel.
"Saya ingin mendorong pemain mencapai level maksimal. Ini bukan tentang saya. Namun, tentang apa yang dibutuhkan untuk membantu pemain. Itulah yang selalu saya tuntut," tutur Tuchel menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.