BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menganggap PSSI telah mengambil keputusan tepat dengan membatalkan gelaran kompetisi musim 2020.
Keputusan membatalkan kompetisi 2020 diambil oleh federasi sepak bola Indonesia itu dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Rabu (20/1/2020).
Seperti diketahui, penyelenggaraan kompetisi musim 2020 dihentikan sejak pertengahan Maret 2020 karena wabah virus corona.
Selama masa penangguhan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus berupaya agar kompetisi bisa dilanjutkan kembali.
Baca juga: Empat Pemain Persib yang Pernah Dipuji Pelatih Kelas Dunia
Akan tetapi, sejumlah upaya yang dilakukan kerap menemui jalan buntu. Hingga akhirnya, keputusan untuk menghentikan gelaran kompetisi musim 2020 pun diambil PSSI.
Terlebih lagi, dalam pertemuan antara PT LIB bersama perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 2020, hampir semua klub sepakat agar kompetisi 2020 dihentikan.
Menurut Alberts, situasinya saat ini memang sudah tidak ideal untuk kompetisi 2020 dilanjutkan. Sebab, kompetisi terhenti selama hampir satu tahun.
Selain itu, banyak klub juga ditinggal pemain andalannya, terutama pemain asing, karena ketidakjelasan kompetisi. Bahkan, sejumlah tim seperti Perebaya Surabaya, Madura United, hingga Persipura Jayapura sudah membubarkan skuadnya.
"Saya kan sudah mengatakan hal ini sejak Desember lalu. Ketika kami mendapat kabar liga belum akan digelar Februari, jadi tidak ada latihan di Januari," kata Alberts kepada wartawan, Kamis (21/1/2021).
"Tidak ada alasan menggelar liga yang sudah terhenti satu tahun. Jadi, keputusan untuk tidak melanjutkan liga musim 2020 menurut opini saya adalah keputusan yang tepat," kata pelatih 66 tahun itu.
Baca juga: Kisah Eka Ramdani, Bersinar dan Berakhir di Persib Bandung
Kompetisi musim 2020 dihentikan dengan tanpa adanya klub yang dinyatakan juara ataupun terdegradasi. Alberts mengungkapkan, memang sudah seharusnya keputusan itu diambil, meski pada kenyataannya Persib adalah pemuncak klasemen Liga 1 2020.
Klub berjulukan Maung Bandung itu bertengger di posisi pertama setelah melewati tiga pertandingan dengan menyapu bersih kemenangan.
Tiga poin masing-masing diraih atas Persela Lamongan (3-0), Arema FC (2-1), dan PS Sleman (2-1).
Menurut Alberts, dengan hanya memainkan tiga pertandingan, Persib tidak bisa dianggap sebagai juara kompetisi musim 2020.
Terkecuali, bila Persib minimal sudah memainkan lebih dari 17 laga. Persib tetap berada di puncak klasemen, itu mungkin saja menjadi pertimbangan lain untuk mendaulat Maung Bandung sebagai juara Liga 1 2020.
"Tentunya hanya memainkan tiga laga dari total 34 tidak bisa dianggap sebagai juara, dan bahkan belum semua tim bermain tiga kali, ada yang baru bermain dua kali saja. Tentu saja tidak bisa bicara soal degradasi karena liga dihentikan di tahap yang masih sangat awal," tutur Alberts.
Lebih lanjut, Alberts menyarankan agar PSSI dan PT LIB segera menyusun rencana untuk menggulirkan kompetisi musim 2021.
Artinya, jangan hanya mengambil keputusan menghentikan kompetisi 2020 tanpa adanya perencanaan terkait kompetisi musim baru.
"Jadi, menurut opini saya ini keputusan yang tepat dan semuanya mulai bisa fokus untuk hal yang lain, sesuatu yang lebih positif lagi," kata Alberts.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.