KOMPAS.com - Mesut Oezil dikabarkan telah menyampaikan salam perpisahan kepada semua anggota tim dan staf Arsenal di pusat latihan London Colney pada Minggu (17/1/2021) waktu setempat.
Gestur yang ditunjukkan pemain asal Jerman itu seakan menjadi sinyal kuat proses kepindahannya menuju klub Turki, Fenerbahce, akan segera diresmikan dalam waktu dekat.
Meskipun belum diumumkan secara resmi, masa bakti Oezil bersama klub asal London Utara tersebut selama lebih dari delapan tahun terakhir akan usai.
Oezil didatangkan oleh mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, pada musim panas 2013 dari Real Madrid dengan banderol 42,5 juta poundsterling atau sekitar 809 miliar rupiah.
Baca juga: Akhirnya, Arsenal dan Mesut Oezil Sepakat untuk Putus Kontrak
Ia tidak membutuhkan waktu lama untuk memberi dampak bagi permainan Arsenal, dengan mencatatkan assist perdanaya untuk gol Olivier Giroud dalam laga debut melawan Sunderland pada September 2013.
Sejak saat itu, Oezil membangun reputasi sebagai kreator serangan ulung selama kariernya di kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, bersama skuad The Gunners.
Total selama tujuh musim tampil di Premier League, mantan pemain Werder Bremen itu mencatatkan 54 assist, dengan capaian tertinggi selama semusim (19) ia buat pada edisi 2015-2016.
Oezil juga mencatatkan menit penampilan terbanyak sepanjang berkarier di Premier League pada musim tersebut, yakni mencapai 3.047 menit dari 35 pertandingan.
Performanya pada musim tersebut juga terbilang gemilang, dengan total mencatatkan 146 peluang bagi rekan setim selama semusim.
???????? pic.twitter.com/xqIFrr9Iwb
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) January 17, 2021
Catatan itu masih menjadi yang terbanyak dibukukan oleh seorang pemain dalam semusim di Premier League sejak lembaga statistik Opta mencatatnya pada 2003-2004.
Pesaing terdekat Oezil terkait rekor ini adalah gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, yang membuat 136 peluang untuk timnya dalam musim 2019-2020.
Secara total, mantan pemain timnas Jerman itu tercatat membuat 558 peluang saat bertanding di ajang liga bersama Arsenal sejak debutnya pada 2013.
Angka itu hanya kalah dari mantan gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen, yang membuat 571 peluang, dengan catatan bermain lebih banyak 42 pertandingan dibandingkan Oezil.
Grafik performa Oezil bersama Arsenal mulai menurun sejak musim 2016-2017 dan semakin memburuk selepas menandatangani kontrak baru dengan timnya pada 2018.
Meski menerima bayaran sebesar 350 ribu poundsterling (sekitar 6,7 miliar rupiah) per pekan, Oezil perlahan tergusur dari kerangka tim utama Arsenal.
Dugaan kehilangan motivasi bermain diperkuat munculnya keputusan untuk mengakhiri karier bersama timnas Jerman.
Hal ini menjadi masalah bagi pelatih Arsenal saat itu, Unai Emery, yang membutuhkan setiap pemainnya tampil maksimal untuk tim seusai pihak klub memecat Wenger.
Isu keretakan hubungan Emery dan Oezil pun muncul, terlepas bahwa sang pemain masih mampu tampil sebanyak 35 kali di berbagai ajang pada musim 2018-2019.
Baca juga: Sebut Klub Impian, Mesut Oezil Mantap Tinggalkan Arsenal?
Titik terendah dalam karier Oezil di Arsenal dialaminya pada September 2020, setelah pelatih Mikel Arteta tidak mencantumkan namanya dalam daftar pemain tim, baik di Premier League maupun Liga Europa.
Hingga pada akhirnya, memasuki bursa transfer Januari ini kepindahan menuju Fenerbahce dinilai Oezil sebagai jalan keluar paling realistis dan kembali memperoleh kesempatan bermain secara reguler.
Terlepas dari akhir karier pemain kelahiran Gelsenkirchen itu yang tidak berakhir mulus, dia telah berjasa memberikan empat gelar juara Piala FA untuk Arsenal pada 2013, 2014, 2018, dan 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.