"Secara hukum, PTPA 100 persen legal karena kami diizinkan untuk membentuk asosiasi pemain. Kami tidak akan menyerukan boikot atau menggelar turnamen sendiri. PTPA adalah langkah penting untuk pemain," tutur Djokovic.
"Kami hanya ingin memiliki asosiasi pemain sendiri. Kami pasti akan bekerja sama dengan ATP dan semua organisasi tenis lainnya," ucap Djokovic menambahkan.
Baca juga: Selain Novak Djokovic, Petenis Ini Juga Pernah Pukul Ofisial dengan Bola
Meski sudah ada 60 sampai 70 pemain yang bergabung ke PTPA, keputusan Djokovic langsung ditentang oleh Rafael Nadal dan Roger Federer.
Dua rival Djokovic itu menilai PTPA justru akan membuat petenis kesulitan karena terpisah dari ATP yang sudah berdiri sejak 1972.
"Dunia sekarang sedang menghadapi situasi yang sulit (pandemi virus corona). Sekarang adalah waktu yang mengharuskan kita bersatu," kata Rafael Nadal.
"Kita semua para pemain, penyelenggara turnamen, dan organisasi petenis harus bekerja sama. Kita semua menghadapi masalah yang sama dan seharusnya mencari solusi bukan justru terpecah," tutur Nadal.
Jauh sebelum didiskualifikasi dari US Open 2020 dan mundur sebagai Presiden Dewan Pemain ATP, Djokovic juga membuat kontroversi pada Juni 2020.
Baca juga: Novak Djokovic: Sebagian Besar Kritik ke Saya Didasari Tujuan Jahat
Djokovic dinyatakan positif Covid-19 setelah bermain pada turnamen ekshibisi bertajuk Adria Tour 2020.
Adria Tour 2020 merupakan turnamen yang diselenggarakan pada 13 Juni sampai 5 Juli di Belgrade (Serbia) dan Zadar (Kroasia).
Sejumlah bintang dunia tenis dunia ikut meramaikan Adria Tour 2020 seperti Grigor Dimitrov, Martin Cilic, Alexander Zverev, dan juga Dominic Thiem.
Turnamen itu pada akhirnya terpaksa dihentikan di tengah jalan karena terdapat empat petenis yang terjangkit virus corona.
Selain Djokovic, tiga petenis yang juga dinyatakan positif Covid-19 adalah Grigor Dimitrov, Borna Coric and Viktor Troicki.
Djokovic menjadi pemain terakhir yang dinyatakan positif Covid-19, Selasa (23/6/2020), setelah melakukan tes di negara asalnya, Serbia.
Baca juga: Tiga Petenis Dinyatakan Positif Covid-19, Novak Djokovic Minta Maaf
Adria Tour yang diinisasi Novak Djokovic sebelumnya sudah dikecam banyak pihak karena tiga alasan yang pada intinya terkait pandemi virus corona.
Pertama, Adria Tour diselenggarakan di dua negara. Kedua, publik diperbolehkan datang langsung ke venue untuk menyaksikan pertandingan Adria Tour.
Dua faktor itu membuat Adria Tour dikecam karena dinilai bisa menyebabkan ribuan orang terinfeksi virus corona.
Terakhir, para pemain yang ikut serta tidak memedulikan protokol kesehatan seperti menjaga jarak satu sampai dua meter.
Para pemain terlihat tetap berpelukan seusai pertandingan, datang bersama saat konferensi pers, hingga melakukan pesta seusai laga.
Terdapat salah satu video yang tersebar di media sosial yang memperlihatkan Djokovic sedang berjoget di sebuah pesta seusai pertandingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.