Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Chelsea Rela Pecahkan Rekor Transfer demi Rekrut Kai Havertz

Kompas.com - 05/09/2020, 19:40 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Chelsea, Marina Granovskaia, mengungkapkan alasan klubnya rela memecahkan rekor transfer demi merekrut Kai Havertz dari Bayer Leverkusen.

Kai Havertz resmi menjadi rekrutan baru Chelsea setelah menandatangani kontrak berdurasi lima tahun.

Football London melaporkan, biaya transfer Kai Havertz ke Chelsea mencapai 79 juta pounds atau setara Rp 1,54 triliun.

Angka ini sekaligus memecahkan rekor transfer Chelsea yang sebelumnya dipegang kiper asal Spanyol, Kepa Arrizabalaga.

Kepa didatangkan Chelsea dari Athletic Bilbao pada 2018 dengan nilai transfer sebesar 80 juta euro (sekitar Rp 1,39 triliun).

Baca juga: Transfer Domino: Havertz ke Chelsea, Schick ke Bayer Leverkusen

Keputusan Chelsea untuk memecahkan rekor transfer klub demi mendatangkan Kai Havertz tentu memiliki dasar.

Marina Granovskaia menjelaskan bahwa pihaknya rela mengocek kantong lebih dalam karena Kai Havertz adalah salah satu pemain muda terbaik saat ini.

Penilaian itu terbukti lewat pencapaian Kai Havertz selama bermain untuk Bayer Leverkusen.

Sejak debut bersama Bayer Leverkusen pada musim 2016-2017, pemain berusia 21 tahun itu sudah mencatatkan 150 penampilan dengan koleksi 46 gol dan 31 assist di semua kompetisi.

Baca juga: Frank Lampard Jadi Alasan Kai Havertz Pilih Gabung Chelsea

Melansir dari laman resmi Chelsea, 35 gol di antaranya mampu Kai Havertz bukukan sebelum ia menyentuh usia 21 tahun.

Dengan parameter yang sama, hanya penyerang muda Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, yang memiliki catatan gol lebih banyak ketimbang Kai Havertz.

Sementara dalam hal assist, Kai Havertz hanya tertinggal dari Mbappe, Ousmane Dembele (Barcelona), dan Jadon Sancho (Borussia Dortmund).

"Kai (Havertz) adalah salah satu pemain terbaik pada usianya, jadi kami sangat senang ketika melihat masa depannya ada di Chelsea," kata Marina, dikutip dari laman Football London.

Baca juga: Kai Havertz adalah Inspirasi bagi Pesepak Bola Muda

"Dia telah membuktikan kualitasnya di salah satu liga terbaik Eropa. Dia bermain untuk tim nasional Jerman serta memiliki bakat yang dinamis dan menarik."

"Kami senang bisa menambahkan kualitasnya ke skuad sebelum musim dimulai," tutur Marina menjelaskan.

Adapun Chelsea akan mengawali Premier League musim 2020-2021 dengan menghadapi Brighton & Hove Albion.

Duel antara Chelsea dan Brighton itu dijadwalkan berlangsung pada Selasa (15/9/2020) dini hari WIB di Stadion Amex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com