Sempat Ada Tangis di Balik Rencana Kepergian Messi dari Barcelona

KOMPAS.com - Rencana kepergian Lionel Messi dari Barcelona sempat menuai tangis dari keluarga pesepak bola berjuluk La Pulga tersebut.

Hal itu Messi ungkapkan dalam wawancara eksklusif bersama Goal, Jumat (4/9/2020) malam WIB.

"Ketika saya memberi tahu istri dan anak-anak saya tentang keinginan pergi dari Barcelona, drama terjadi," kata Messi.

"Seluruh keluarga mulai menangis, anak-anak saya tidak ingin meninggalkan Barcelona, pindah sekolah, dan mencari teman-teman baru."

Baca juga: Dari Kasusnya dengan Barca, Messi Tahu Banyak Orang Palsu di Sekitarnya

"Thiago (anak pertama Messi), sebenarnya saya tidak ingin dia tahu apa-apa tentang rencana ini."

"Dia menangis kepada saya dan berkata, 'jangan pergi'. Saya selalu mengatakan bahwa ini adalah situasi yang sulit, sungguh."

"Itu bisa dimengerti. Itu juga terjadi pada saya. Sangat sulit untuk membuat keputusan," tutur pengoleksi enam trofi Ballon d'Or tersebut.

Saat ini, Thiago tak usah khawatir lagi tentang rencana kepergian sang ayah.

Sebab, pada kesempatan yang sama, Messi menyatakan bahwa dirinya sudah mengurungkan niat untuk pergi dan akan bertahan di Barcelona.

Baca juga: Pernyataan Lionel Messi yang Tegaskan Masa Depannya di Barcelona

"Saya akan terus di Barcelona dan sikap saya tidak akan berubah. Tidak peduli seberapa besar keinginan saya untuk pergi. Saya akan melakukan yang terbaik," ujar Messi

"Saya selalu ingin menang, saya kompetitif dan saya tidak suka kehilangan apapun."

"Saya selalu menginginkan yang terbaik untuk klub, untuk rekan-rekan di ruang ganti, dan untuk diri saya sendiri."

"Saya selalu mengutamakan klub ini. Tidak peduli berapa lama saya pergi atau tinggal, cinta saya untuk Barcelona tidak akan pernah berubah," tutur Messi.

Baca juga: Apa Keuntungan Barcelona Mempertahankan Lionel Messi?

Pernyataan itu sekaligus mengakhiri drama yang terjadi antara Messi dan Barcelona dalam beberapa pekan terakhir.

Messi saat ini akan bersiap memulai musim baru bersama Barcelona di bawah kepemimpinan pelatih asal Belanda, Ronald Koeman.