Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Liga 1 Bergulir - Protokol Kesehatan Ketat, Tanpa Penonton, dan Swab Test

Kompas.com - 01/09/2020, 14:10 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT LIB menggelar audiensi dengan beberapa perwakilan lima tim Jawa Timur serta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Muhammad Fadil Imran di Polda Jatim, Surabaya, Senin (31/8/2020).

Kegiatan tersebut merupakan lanjutan koordinasi pengamanan dan perizinan yang dilakukan PT LIB bersama pihak terkait jelang lanjutan Liga 1 2020.

Sebelum menggelar audiensi di Jawa Timur, rombongan PT LIB yang dipimpin langsung Direktur Utama Akhmad Hadian Lukita juga menggelar audiensi di Kapolda Jateng pada pagi harinya.

Dalam kesempatan tersebut, Akhmad Hadian Lukita mengingatkan kembali bahwa Liga 1 2020 yang akan dimulai tanggal 1 Oktober mendatang digelar dengan status luar biasa karena pandemi.

Baca juga: Kelebihan Persipura Menatap Liga 1 2020 dalam Situasi Luar Biasa

Dengan demikian, dia meminta kesadaran semua elemen sepak bola untuk berperan aktif dalam menerapkan protokol kesehatan, tidak terkecuali dari kelompok suporter.

"Tentunya agak berbeda beda form-nya dibandingkan pertandingan pembuka karena ada unsur pandemi ini. Jadi, kami mulai dengan ada protokol kesehatan yang cukup ketat," kata Direktur LIB yang baru dilantik Juni lalu tersebut.

Dia melanjutkan, Liga 1 2020 dipastikan digelar tanpa penonton dan mempertegas kembali bahwa keputusan ini menjadi bagian dari pengamanan tim dan pemain selama lanjutan kompetisi Liga 1 2020.

Dia meminta peran serta suporter dan masyarakat untuk memiliki kesadaran dengan tidak memaksakan diri datang ke stadion.

Baca juga: Asa Teja Paku Alam, Tuntaskan Puasa Gelar Persib Bandung di Liga 1

"Nanti diadakan swab test setiap periode 14 hari. Artinya, dalam 5 bulan ke depan, perjalanan lanjutan liga ini setiap klub mungkin akan mendapatkan 11 kali swab test itu ada ring 1, 2, dan 3," katanya.

"Itu nanti untuk men-support protokol kesehatan akan ada SOP. Mudah-mudahan tidak ada kejadian yang kami harapkan, misal ada yang kena ataupun yang akan diisolasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com