Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inter Vs Shakhtar, Nerazzurri Bukan Juru Selamat Sepak Bola Italia

Kompas.com - 17/08/2020, 18:20 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, menyebut timnya tidak termotivasi membawa nama sepak bola Italia di kompetisi antarklub Eropa.

Hal itu diungkapkan Conte menjelang laga Inter vs Shakhtar Donetsk.

Inter vs Shakhtar merupakan laga semifinal Liga Europa yang akan berlangsung di Merkur Spiel-Arena, Jerman, Selasa (18/8/2020) dini hari WIB.

Inter Milan menjadi satu-satunya wakil Italia yang tersisa di kompetisi antarklub Eropa, baik itu Liga Champions maupun Liga Europa.

Lima wakil Italia lainnya, yakni Juventus, Atalanta, Napoli, AS Roma, dan Lazio sudah tersingkir terlebih dahulu.

Baca juga: Inter Vs Shakhtar, Rekor Nerazzurri Kala Berjumpa dengan Wakil Ukraina

Atalanta yang menjadi wakil Italia terakhir di Liga Champions tersingkir di perempat final.

Adapun kampanye Juventus dan Napoli di Liga Champions berakhir di babak 16 besar.

Di Liga Europa, AS Roma tersingkir di 16 besar dan Lazio sudah gagal sejak fase grup.

Inter Milan sebenarnya adalah salah satu dari empat wakil Italia di Liga Champions musim ini.

Namun, Inter Milan gagal melangkah ke fase gugur sehingga harus turun kasta ke Liga Europa.

Melihat Inter Milan menjadi satu-satunya wakil Italia, Conte mengaku tidak terbebani.

Bahkan, Conte menilai Inter Milan tidak memiliki tanggung jawab apapun untuk menyelamatkan wajah sepak bola Italia di Eropa.

"Kami tidak merasa menjadi juru selamat Italia saat ini. Kami hanya peduli dengan pencapaian Inter Milan tanpa memikirkan hal yang lain," kata Conte yang dikutip dari situs resmi klub, Senin (17/8/2020).

"Kami memperlakukan semua kompetisi dengan rasa hormat yang sangat tinggi. Tujuan kami di setiap kompetisi adalah meningkatkan permainan sebagai tim," ujar Conte menambahkan.

Baca juga: Link Live Streaming Inter Vs Shakhtar Donetsk, demi Tiket Final

Inter Milan merupakan tim Italia terakhir yang berhasil mengangkat trofi juara kompetisi antarklub Eropa.

Momen itu terjadi pada musim 2009-2010 ketika Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho.

Setelah itu, pencapaian terbaik wakil Italia di kompetisi antarklub Eropa hanyalah runner up Liga Champions yang dilakukan Juventus.

Juventus dalam satu dekade terakhir dua kali menjadi runner up Liga Champions pada musim 2014-2015 dan 2016-2017.

Dalam sejarahnya, Inter Milan sudah pernah tiga kali menjadi juara Liga Europa ketika turnamen masih menggunakan format Piala UEFA.

Tiga gelar itu didapat Inter Milan pada musim 1990-1991, 1993-1994, dan 1997-1998.

Jika berhasil mengalahkan Shakhtar Donetsk, Inter Milan akan berhadapan dengan Sevilla yang sudah lolos ke final terlebih dahulu.

Sevilla meraih tiket final setelah menyingkirkan wakil Inggris, Manchester United, dengan kemenangan tipis 2-1, Senin (17/8/2020) dini hari WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com