Arti Berlanjut Kembalinya Liga Jerman bagi Kapten Dortmund

Kompas.com - 16/05/2020, 10:21 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber AFP

DORTMUND, KOMPAS.com - Bagi Marco Reus, penyerang klub Liga Jerman Borussia Dortmund, tanggal 16 Mei 2020 menjadi sangat berarti.

Pada tanggal itulah, Liga Jerman bergulir kembali sejak tertunda sekitar dua bulan lantaran pandemi corona.

Baca juga: Borussia Dortmund Vs Schalke 04, The Royal Blues Incar Angka Penuh

"Pada pertandingan lanjutan nanti, kami akan melawan Schalke 04," kata kapten Dortmund itu.

Jerman, negara pertama yang melanjutkan kembali kompetisi liga sepak bolanya menerapkan peraturan ketat untuk memutus perseberan corona.

Pemain andalan Borussia Dortmund, Marco Reus.AFP/CHRISTOF STACHE Pemain andalan Borussia Dortmund, Marco Reus.

"Kami akan bertanding di stadion tanpa disaksikan penonton," kata Marco Reus, penggawa timnas Jerman ini.

Lebih lanjut, dirinya senang lantaran sepak bola di Jerman mulai hidup kembali.

"Tapi, buat saya, kelanjutan Liga Jerman bukan semata masalah bisnis," kata mantan pemain klub Borussia Mönchengladbach ini.

Menurut Reus, Liga Jerman menjadi penyelamat dari sekitar 55.000 orang yang menyandarkan nafkah mereka.

Yellow wall milik Borussia Dortmund di Stadion Signal Iduna Park.AFP/FREDERIC SCHEIDEMANN / BONGARTS / GETTY IMAGES Yellow wall milik Borussia Dortmund di Stadion Signal Iduna Park.

"Suporter di rumah akan paham bahwa kita memang belum bisa mengalahkan corona dan kita masih jauh dari kehidupan normal," ujarnya.

Untuk laga melawan Schalke, nama Reus memang tidak ada di daftar pemain Dortmund.

Cedera memaksa dirinya tinggal di hotel bersama rekan tim yang masih wajib melaksanakan isolasi tujuh hari untuk mengurangi risiko terinfeksi corona.

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com