KOMPAS.com - Investasi yang dikeluarkan Paris Saint-Germain (PSG) untuk mendatangkan dan menggaji Neymar terlihat tidak berjalan sesuai dengan rencana.
PSG secara hitung-hitungan bisa dikatakan rugi banyak karena harus membayar Neymar 1,4 juta euro atau setara Rp 23,3 miliar per pertandingan.
Neymar didatangkan PSG dari Barcelona pada 2017 dengan mahar Rp 222 juta euro atau setara Rp 3,4 triliun.
Angka itu membuat Neymar memecahkan rekor transfer dan berstatus pemain termahal di dunia hingga saat ini.
Neymar mendapat kontrak jangka panjang selama lima tahun dengan bayaran 37 juta euro atau sekitar Rp 617 miliar per musim.
Jika melihat jumlah pertandingan yang sudah dimainkan Neymar sampai saat ini, PSG bisa dikatakan rugi besar.
Baca juga: Bicarakan Messi, Neymar Tak Kuasa Menahan Air Mata
Selama hampir tiga musim, Neymar baru bermain 80 kali dari total 155 pertandingan di semua kompetisi yang tersedia.
Jumlah itu membuat Neymar hanya memiliki rata-rata 26 penampilan per musim.
Itu artinya, PSG seperti membayar Neymar Rp 23,3 miliar per pertandingan atau total Rp 1,86 triliun untuk 80 laga.
Jika dibandingkan dengan jumlah uang yang dikeluarkan Barcelona untuk menggaji Lionel Messi, PSG tentu bisa dikatakan rugi banyak.
Dikutip dari situs Forbes, Messi di Barcelona saat ini mendapatkan gaji sekitar 74 juta euro atau setara Rp 1,24 triliun per tahun.
Dalam tiga musim terakhir, Messi sudah mengoleksi 135 penampilan di semua kompetisi.
Alhasil jika dirata-rata jumlah penampilan Messi per musim adalah 45 kali.
Itu artinya, Barcelona membayar Messi 1,6 juta euro atau setara Rp 26,8 miliar per pertandingan.
Baca juga: Tendangan Bebas Keseleo Lionel Messi sampai Jadi Bahan Studi Ilmuwan
Dari sini terlihat Barcelona memang membayar Messi lebih mahal daripada PSG menggaji Neymar per pertandingan (selisih sekitar Rp 300 juta).