Dengan demikian, agregat berubah menjadi 2-2 dan Chelsea memiliki keunggulan gol tandang.
Pasca-turun minum, Barcelona terus berusaha mencuri gol. Bahkan, Lionel Messi sempat mendapat kesempatan lewat titik putih, tetapi gagal ketika tendangannya membentur mistar gawang.
Setelah itu, keajaiban justru terjadi di kubu Chelsea.
Fernando Torres yang masuk menggantikan Drogba pada menit ke-80 berhasil menggetarkan gawang Barcelona pada menit ke-90+2.
Gol tersebut sekaligus mengakhiri laga dengan skor 2-2. Alhasil, mereka berhak lolos ke final dengan agregat 3-2.
Baca juga: Barcelona Siapkan Dana Rp 1 Triliun untuk Boyong New Pirlo
ON THIS DAY: In 2012...?
— Squawka Football (@Squawka) April 24, 2020
?
"OOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH" ???? pic.twitter.com/Fv8Ry1T5qQ
Laga tersebut kemudian selalu diingat sebagai salah satu momen paling dramatis pada gelaran Liga Champions musim 2011-2012.
Selain gol menentukan yang tercipta pada menit akhir, Chelsea awalnya bukanlah tim yang dianggap bisa mengalahkan Barcelona.
Mengingat, pada musim yang sama, Chelsea sedang terpuruk pada gelaran Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.
Mereka hanya mampu finis di peringkat keenam klasemen, tertinggal satu poin dari Newcastle United yang berada satu peringkat di atasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.