KOMPAS.com - Tepat delapan tahun yang lalu, 24 April 2012, tersaji salah satu duel menarik dalam gelaran Liga Champions, Barcelona kontra Chelsea.
Keduanya bersua pada leg kedua semifinal Liga Champions 2011-2012.
Pada leg pertama, Chelsea mampu menangani perlawanan Barcelona, yang saat itu masih ditangani Pep Guardiola.
Bermain di Stadion Stamfor Bridge, markas Chelsea, klub berjulukan The Blues itu menang dengan skor tipis 1-0.
Gol semata wayang Chelsea dicetak oleh Didier Drogba pada menit ke-45+2, setelah memanfatkan umpan silang mendatar dari Ramires.
Baca juga: Legenda Hidup Chelsea Blak-blakan tentang Kanker yang Diidapnya
Selain Drogba, sang kiper, Petr Cech, juga tampil sebagai pahlawan dalam pertandingan tersebut.
Kiper asal Ceko itu berhasil mengamankan gawangnya dengan empat penyelamatan krusial.
Setelah menderita kekalahan pada leg pertama, Barcelona tentu mengusung misi balas dendam kala melakoni leg kedua di stadion kebanggan publik Catalan, Camp Nou.
Hal tersebut tampak dari permainan menekan yang diterapkan skuad Barcelona sejak menit awal.
Sempat kesulitan membobol gawang Chelsea, kebuntuan pun terpecah pada menit ke-35 lewat gol Sergio Busquets.
Baca juga: Bintang Muda Chelsea Bermimpi Main Bareng Striker Man United
Gol tersebut sontak membakar semangat Lionel Messi cs yang membutuhkan paling tidak satu gol lagi untuk memastikan satu tempat di final Liga Champions.
Harapan itu semakin terbuka setelah bek andalan Chelsea, John Terry, diusir keluar lapangan akibat melakukan pelanggaran keras terhadap Alexis Sanchez pada menit ke-37.
Dampak diusirnya Terry langsung terasa enam menit kemudian, ketika Andres Iniesta mampu menggandakan keunggulan Barcelona menjadi 2-0.
Namun, saat Barcelona sedang merasa di atas angin, Chelsea yang bermain dengan 10 pemain justru mampu membalikkan keadaan pada menit ke-45+1.
Ramires sukses memperkecil ketinggalan setelah mengelabui Victor Valdes dan mengubah skor menjadi 2-1.
Baca juga: Bahagia di Chelsea, Jorginho Belum Mau Reuni dengan Sarri di Juventus
Dengan demikian, agregat berubah menjadi 2-2 dan Chelsea memiliki keunggulan gol tandang.
Pasca-turun minum, Barcelona terus berusaha mencuri gol. Bahkan, Lionel Messi sempat mendapat kesempatan lewat titik putih, tetapi gagal ketika tendangannya membentur mistar gawang.
Setelah itu, keajaiban justru terjadi di kubu Chelsea.
Fernando Torres yang masuk menggantikan Drogba pada menit ke-80 berhasil menggetarkan gawang Barcelona pada menit ke-90+2.
Gol tersebut sekaligus mengakhiri laga dengan skor 2-2. Alhasil, mereka berhak lolos ke final dengan agregat 3-2.
Baca juga: Barcelona Siapkan Dana Rp 1 Triliun untuk Boyong New Pirlo
ON THIS DAY: In 2012...?
— Squawka Football (@Squawka) April 24, 2020
?
"OOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH" ???? pic.twitter.com/Fv8Ry1T5qQ
Laga tersebut kemudian selalu diingat sebagai salah satu momen paling dramatis pada gelaran Liga Champions musim 2011-2012.
Selain gol menentukan yang tercipta pada menit akhir, Chelsea awalnya bukanlah tim yang dianggap bisa mengalahkan Barcelona.
Mengingat, pada musim yang sama, Chelsea sedang terpuruk pada gelaran Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.
Mereka hanya mampu finis di peringkat keenam klasemen, tertinggal satu poin dari Newcastle United yang berada satu peringkat di atasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.