Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diproyeksi Menjadi Manajer Persib, Begini Tanggapan Robert Alberts

Kompas.com - 28/02/2020, 11:00 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Umuh Muchtar telah menyatakan mundur dari posisinya sebagai manajer Persib Bandung jelang pagelaran Shopee Liga 1 2020.

Umuh Muchtar mengaku ingin beristirahat setelah 12 tahun menjabat sebagai manajer klub berjulukan Maung Bandung.

Meski menyatakan mundur, Umuh akan tetap berada dalam linkup manajerial Persib.

Sosok yang akrab disapa Wa Haji itu tetap menjabat sebagai komisaris di PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), konsorsium yang menaungi Persib Bandung.

Mundurnya Umuh membuat posisi manajer di tim Persib mengalami kekosongan jelang Shopee Liga 1 2020. Umuh menyebut, Robert Rene Alberts diproyeksi menggantikan posisinya sebagai manajer Persib.

Baca juga: Persib Vs Persela, Maung Bandung Pantang Terpeleset di Laga Perdana

Artinya, Robert akan merangkap jabatan sebagai manajer dan pelatih kepala Persib.

Robert sendiri mengaku, belum mengetahui kabar tersebut. Dia pun enggan berkomentar lebih jauh lantaran itu bukan wewenangnya untuk berbicara.

"Saya belum mendengar itu jadi belum bisa berkomentar. Hal seperti itu lebih baik ditanyakan kepada manajemen dan Pak Umuh sendiri tentunya. Untuk hal itu saya tidak akan komentar, karena itu di luar kendali saya," ungkap Robert.

Peran pelatih kepala yang merangkap sebagai manajer tim lazim ditemukan di Eropa.

Di Eropa, seorang pelatih tidak hanya berperan sebagai pengatur taktik dan strategi untuk membuat permainan tim asuhannya terlihat bagus di lapangan.

Baca juga: Pelatih Persib Bandung: Hati-hati Main di Media Sosial

Lebih dari pada itu, seorang manajer juga memiliki tugas untuk mengatur hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan aspek teknis di dalam lapangan.

Robert mengatakan, peran manajer yang merangkap pelatih kepala belum terlalu populer di sepak bola Asia.

Akan tetapi, beberapa kesebelasan sudah menerapkan sistem tersebut, seperti Selangor FA dan Johor Darul Takzim di Malaysia.

Baca juga: Punya Banyak Pemain Naturalisasi, Persib Tatap Kompetisi dengan Optimisme Tinggi

"Di Eropa ini hal yang normal, karena pada prinsipnya di Eropa, pelatih itu merangkap manajer. Di Inggris, di Belanda dan di manapun seperti itu," ujar Robert.

"Namun, di Asia memang berbeda karena ada manajer tim dengan peran spesifik dan pelatih juga dengan peran spesifik," sambung dia.

"Saya rasa beberapa tim sudah mulai melakukan itu (manager coach) seperti Selangor dan JDT," tegas mantan pelatih PSM Makassar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com