Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Pemotongan Poin pada Balapan Honda Speed Challenge 2019

Kompas.com - 25/12/2019, 04:42 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

KOMPAS.com - Bank BJB Delta Garage Racing Team menduga adanya kejanggalan dalam balapan Honda Jazz Speed Challange (HJSC) 2019.

HJSC sendiri merupakan salah satu kategori dari ajang balapan Honda Speed Challange yang digelar di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ajang tersebut dinilai cukup bergengsi dan diminati oleh para pebalap senior hingga junior.

Ada 2 kategori yang dilombakan pada Honda Speed Challenge, yaitu Honda Jazz Speed Challange (HJSC) dan Honda Brio Speed Challange (HBSC).

Baca juga: Cedera Ligamen, Chamberlain Absen hingga Tahun Depan

Namun, ajang tersebut diwarnai protes, khususnya pada kategori HJSC kelas master seri 4, 6, dan 7.

HJSC kelas master seri 4 diwarnai protes dari pebalap tim S Racing Fino Saksono terhadap pebalap Banteng Motorsport, Zharfan Rahmadi.

Zharfan Rahmadi dinilai melakukan waving yang menimbulkan polemik.

Protes Fino Saksono diterima dan dikabulkan oleh pihak IMI Jawa Barat, tetapi selang beberapa waktu kemudian keluar putusan dari pihak panel banding yang menolak protes Fino.

Keputusan itu dinilai janggal karena secara level, panel banding tidak lebih tinggi daripada IMI Jawa Barat.

Selanjutnya, pada HJSC seri 6 terjadi kecelakaan besar yang menimpa 5 pebalap dan membuat kelimanya tidak bisa melanjutkan balapan.

Kecelakaan tersebut diduga akibat Zharfan Rahmadi meenabrak dari belakang pebalap tim NRB M Arief.

Promotor menetapkan Zharfan bersalah terkait insiden tersebut dan mendapatkan pemotongan 25 poin akibat melanggar 2 aturan peraturan balap HJSC pasal 11.11 dan 11.12.

Dengan demikian, Zharfan yang tadinya sedang memimpin klasemen sementara, harus rela tergusur oleh pebalap Bank BJB Delta Garage Racing Team, Avan Abdullah.

Avan untuk sementara memimpin klasemen dengan keunggulan 8 poin atas Zharfan.

Berlanjut ke seri 7 BSD Grandprix yang menjadi penentuan juara umum.

Saat QTT, Avan mengungguli Zharfan, sehingga peluang Avan menjadi juara umum sangatlah besar.

Tetapi sebelum start, Avan dipanggil menghadap Ketua IMI DKI Jakarta Anondo Eko dan Manajer Event Honda Speed Challenge Anthony Sarwono.

Saat pertemuan, Anondo dan Anthony memberitahukan bahwa pemotongan poin Zharfan pada seri sebelumnya telah dibatalkan.

Alhasil, walaupun Avan memenangi seri 7, dia tidak akan menjadi juara umum HJSC kelas Master.

"Yang menjadi permasalahan dari pemotongan ini adalah pemotongan dilakukan oleh promotor dengan segala kewenangannya untuk memberikan pemotongan poin," kata Manajer Bank BJB Delta Garage Racing Team, Ali Redha.

"Kewenangan itu seharusnya tidak dapat diintervensi oleh pihak ketiga maupun pihak eksternal lainnya," ucap Ali melanjutkan.

Ali dan timnya mengaku kecewa dengan profesionalitas promotor Honda Speed Challenge terkait kategori HJSC kelas master.

Pihak Bank BJB Delta Garage Racing Team merasa dirugikan dan menilai pemanggilan Ketua IMI Jakarta pada satu jam jelang balapan dimulai sangat tak etis.

"Kami dengan ini mempertanyakan, apakah dasar dan kewenangan promotor membatalkan pemotongan angka tersebut setelah promotor mempublikasikan pemotongan angka ke khalayak ramai," ujar Ali.

"Sedangkan pembatalannya dilakukan secara satu arah atau secara diam-diam ke pebalap kami (Avan Abdullah). Sangat mengherankan."

Pihak Bank BJB Delta Garage Racing Team pun meminta penjelasan secara terbuka dari promotor Honda Speed Challenge di hadapan awak media.

Mereka menuntut promotor untuk menjelaskan kewenangan dan dasar hukum yang digunakan saat melakukan pemotongan poin Zharfan pada seri 6.

Baca juga: Arema FC Siap Tampung Edson Tavares Andai Tak Dipertahankan Persija

"Kami juga meminta IMI Pusat dapat menjadi organisasi yang netral serta meyelamatkan nilai sportivitas dalam balapan kendaraan roda empat ini," kata Ali.

Tak hanya itu, Ali juga berencana mengambil langkah resmi ke segala induk olahraga di tingkat regional maupun internasional, termasuk ke FIA.

"Kami siap laporkan ke FIA untuk mengusut segala kejanggalan yang terjadi," ucap Ali mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com