Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesut Oezil dan Houston Rockets, 'Free Speech' Vs China

Kompas.com - 17/12/2019, 21:00 WIB
Firzie A. Idris,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia olahraga kembali bertabrakan dengan tirai bambu China terkait kebebasan menyuarakan free speech yang mengkritik kebijakan pemerintahan Beijing.

Pada Jumat (13/12/2019), gelandang Arsenal, Mesut Oezil, membuat posting di Instagram di mana ia mengkritik secara keras persekusi China terhadap populasi Uighur di region Xinjiang, Barat Laut China.

Ia juga mengkritik sesama warga Muslim karena tak berbuat lebih mengenai isu tersebut.

Sebanyak 10 juta penduduk tinggal di Xinjiang dan ada beberapa klaim kalau lebih dari satu juta orang Uighurs, minoritas Islam di region tersebut, ditahan di kamp penjara dalam beberapa tahun terakhir.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai grup hak asasi manusia mengatakan bahwa mereka menjadi korban kampanye persekusi religius dan etnis oleh otoritas China. 

Baca juga: UFC 245: Kamaru Usman Patahkan Rahang Petarung Paling Dibenci di UFC

"Al Quran dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah Islam dan madrasah dihentikan, para pemuka agama dibunuh satu per satu. Namun, tetap saja kaum Muslim diam," tulisnya dalam unggahan yang kini sudah mendapat lebih dari 500 ribu likes tersebut.

Arsenal sendiri mencoba menjauhkan diri dari komentar Oezil tersebut.

"Terkait komentar-komentar yang dibuat Mesut Oezil di media sosial, Arsenal harus membuat pernyataan," tulis Arsenal di situs media sosial China, Weibo, dan berbagai platform lain.

"Konten yang diunggah Oezil adalah pendapat pribadi sang pemain. Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu setia dengan prinsip tidak melibatkan diri dalam politik."

Akun twitter utama Arsenal dengan 15,3 juta followers tak mengunggah pernyataan resmi tersebut hingga Selasa sore WIB.

Kendati demikian, kerusakan telah terjadi.

Stasion televisi nasional China, CCTV, sigap membatalkan siaran big match Liga Inggris antara Arsenal dan Manchester City pada hari Minggu.

Beberapa pengguna Weibo sampai ada yang membakar jersey Arsenal dengan nama Oezil.

Baca juga: Moise Kean, Sang Wonderkid Italia yang Tak Pernah Diinginkan di Everton

Federasi Sepak Bola China (CFA) memberi pernyataan via The Paper (media berbahasa Inggris yang kerap menjadi corong pemerintah) bahwa mereka "marah dan kecewa oleh komentar tak layak dari Oezil".

"Komentar Oezil menyakiti hati para fans China yang menjadi fans setia sang pemain. Pada waktu bersamaan, komentarnya juga menyakiti perasaan rakyat China," tulis The Paper mengutip seorang sumber dari dalam CFA.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com