Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampilkan Gambar Monyet, Kampanye Antirasisme Serie A Dikecam

Kompas.com - 17/12/2019, 13:40 WIB
Faishal Raihan,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kampanye antirasisme yang dilakukan oleh Serie A mendapat kecaman luas di dunia maya.

Baru-baru ini, kompetisi tertinggi di Italia, Serie A, meluncurkan kampanye terbaru untuk memerangi kasus rasial yang belakangan ini marak terjadi.

Mereka menunjukkan tiga gambar karya seniman Italia bernama Simone Fugazzotto.

Dalam karyanya itu, Fugazzotto menggambarkan tiga gambar monyet yang dinilai mewakili bangsa di dunia.

Baca juga: Gagal Raih Ballon dOr 2019, Ronaldo Sabet Pemain Terbaik Serie A 2018-2019

"Saya mencoba menunjukkan bahwa kita semua adalah makhluk yang kompleks dan menarik. Kita bisa berasal dari Katolik, Muslim, atau Buddha. Tetapi, yang menentukan siapa kita bukanlah warna kulit," ujar Fugazzotto.

"Saya menggambar monyet hanya sebagai metafora bagi manusia. Kami mengubah konsep kembali pada rasisme, karena kita semua pada dasarnya adalah monyet, jadi saya melukis monyet Barat, Asia, dan monyet hitam," Fugazzotto menambahkan.

Namun, "niat baik" Serie A dan Fugazzotto itu justru mendapat kecaman dari berbagai kalangan.

Salah satunya datang dari klub ibu kota Italia, AS Roma.

Baca juga: Giroud Capai Kesepakatan dengan Inter Milan?

Dalam akun Twitter-nya, AS Roma, mengaku terkejut dengan penggunaan "monyet" sebagai medium kampanye antirasisme.

"AS Roma sangat terkejut melihat apa yang digambarkan dalam kampanye antirasis Serie A, yang menampilkan monyet-monyet di media sosial hari ini," tulis AS Roma, seperti dilansir dari laman Football Italia, Selasa (17/12/2019).

"Kami mengerti jika pihak liga ingin menghentikan rasisme, namun ini bukanlah cara yang tepat," lanjut pernyataan AS Roma.

Kecaman lebih keras datang dari agen Romelu Lukaku, Michael Yormark.

Yormark menilai bahwa Serie A justru memperburuk keadaan dengan membuat visual yang seharusnya tidak ditampilkan.

Baca juga: Drawing Liga Champions 2019, Juventus Tak Anggap Remeh Lyon

"Setiap Serie A muncul dengan apa pun terkait kasus rasisme, semua menjadi lebih buruk," ujarnya.

"Ini membuktikan bahwa mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan terkait kasus rasisme di sepak bola," Yormark menambahkan.

Lukaku sendiri pernah menjadi korban tindakan rasis ketika Inter Milan bertandang ke markas Cagliari pada September lalu.

Selain Lukaku, penyerang Brescia, Mario Balotelli, dan Chris Smalling (AS Roma), juga pernah mendapatkan perlakuan serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com