KOMPAS.com - Kamaru Usman keluar sebagai pemenang pada laga utama UFC 245 kontra Colby Covington, Sabtu (14/12/2019).
Petinju berdarah Nigeria-Amerika, Kamaru Usman, melepas serangan ganas yang mematahkan rahang Colby Covington pada laga pemuncak UFC 245 ini sebelum ia melakukan dua knockdown tambahan pada babak kelima untuk merenggut kemenangan.
Berkat kejayaan di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada ini Kamaru Usman (16-1 MMA, 11-0 UFC) berhasil mempertahankan sabuk juara welterweight yang ia pegang.
Sang petarung kini menang dalam 15 duel beruntun dan masih tak terkalahkan di UFC.
Baca juga: Tahun Depan, Anthony Joshua Berikrar Hadapi Wilder atau Fury
Kemenangan ini terasa sangat spesial bagi Usman karena Covington bisa jadi sosok paling kontroversial di UFC sekarang ini karena ia kerap merendahkan lawan dan vokal menyuarakan dukungannya kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Bahkan, Covington mendapat umpatan dan jari tengah dari para penonton yang hadir di T-Mobile Arena saat ia melakukan walk out-nya ke oktagon.
Sebelum pertarungan, Covington telah berulang kali merendahkan Usman dan garis darahnya dari Nigeria.
"Hal apa yang keluarganya telah lakukan bagi Amerika selain menjadi penghuni di penjara negara bagian?" tuturnya sebelum duel.
Kedua petarung pun tak menyentuh sarung tangan sebelum duel dimulai.
Covington memulai pertarungan dengan cepat sementara Usman lebih efisien dalam melihat peluang.
Baca Juga: UFC 245: Amanda Nunes Jadi Petarung Wanita dengan Kemenangan Terbanyak
Setelah bertarung sengit selama tiga ronde, Covington memberitahu tim pelatihnya bahwa ia merasa rahangnya patah. Siaran ulang menunjukkan hal tersebut terjadi setelah pukulan straight kencang dari Usman.
Covington lalu meneruskan pertarungan pada ronde keempat dan sempat mengejutkan lawannya tersebut dengan beberapa serangan paten.
Akan tetapi, Usman bangkit pada ronde kelima dan menjatuhkan lawannya ke kanvas.
Kendati masih dapat bangun, Usman menghujani Covington dengan serangkaian serangan cepat yang membuat sang petarung berdarah-darah dan membuat tumpuan dengan hanya satu kaki.
Wasit Marc Goddard pun melihat ini dan menghentikan pertarungan walau Covington melakukan protes keras. Covington langsung meninggalkan oktagon dan venue menuju rumah sakit, ia tidak melakukan konferensi pers pascalaga.
Baca Juga: Kala Kento Momota Memberi Tempat Tertinggi di Podium ke Anthony Ginting
"Hasil ini bukan hanya bagi saya. Hasil ini adalah bagi seluruh dunia sekarang ini," ujar Usman setelah pertarungan tersebut yang disambut meriah oleh para penonton.
"Saya tahu banyak melakukan kesalahan malam ini. Para pelatih bilang agar saya tenang dan melakukan aksi di belakang jab. Saya tahu saya melempar pukulan-pukulan yang lebih keras darinya," lanjut Usman.
Pindaian di rumah sakit menunjukkan bahwa Covington memang benar menderita patah rahang.
Akan tetapi, ia turun ke media sosial seusai pemeriksaan untuk melempar kritik ke wasit Goddard.
"Saya bekerja keras dan merengkuh segala hal di hidup saya dengan cara susah sejak hari pertama. Saya menyerahkan diri di arena di depan dunia untuk membunuh atau dibunuh. Marc Goddard merampok saya malam ini dengan jadi pengadil yang lemah," tutur Covington.
"Ia membiarkan lawan saya memalsukan cedera untuk waktu tambahan dan menghentikan pertarungan terlalu cepat. Seperti Amerika, semangat dan tekad saya tak akan bisa dipatahkan. Rintangan tak bisa menghambat saya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.