Vietnam Jadi Rival Terberat Timnas eSports Indonesia di SEA Games 2019

KOMPAS.com - Tim nasional esports Indonesia mengakui timnas eSports Vietnam sebagai lawan terberat yang akan mereka hadapi di perhelatan SEA Games 2019 mendatang.

Manajer timnas eSports Indonesia, Richard Permana, mengatakan bahwa Vietnam memiliki skuat eSports yang handal dan terbaik pada enam nomor yang dipertandingkan.

"Vietnam itu pasti jadi lawan terberat. Vietnam hampir semua nomor jago-jago," ucap Richard Permana dikutip Kompas.coma dari Antaranews.

Richard juga mengatakan bahwa tidak hanya Vietanm, timnas eSports Indonesia juga akan mewaspadai tim tuan rumah.

"Tuan rumah (Filipina) juga cukup merepotkan buat kami," lanjut Richard.

Meski timnas eSports Indonesia akan mendapat lawan yang cukup berat, Richard tetap menargetkan raihan medali emas pada setiap nomor yang dipertandingkan.

Baca juga: Garena Akan Gelar Turnamen eSports Major Series Call of Duty Mobile

Namun, melihat peta kekuatan negara Asia Tenggara di cabang eSports, Richard mengaku tidak berani memasang target terlalu tinggi.

Dia memasang target realistis dengan raihan tiga medali emas.

Tiga medali emas itu diprediksi dapat diraih melalui nomor Mobile Legends, Arena of Valor, dan Hearthstone.

"Hearthstone Indonesia masih nomor satu. Targetnya emas dan perak. Kan kita kirim dua atlet untuk Hearthstone," ucap Richard.

Hearthstone diketahui menjadi nomor unggulan bagi timnas Indonesia.

Masih belum ada perwakilan yang lebih baik dari Hendry "Jothree" dan Rama "Douahou" Ariangga untuk nomor tersebut.

Jothree dan Doahou merupakan wakil Indonesia di Asian Games 2018 lalu. Bahkan Jothree berhasil meraih medali perak di ajang pesat olahraga terbesar di Asia tersebut.

Baca juga: Tim Dranix Esports Wakili Indonesia pada Free Fire World Series 2019

Dengan kemampuan anak asuhnya, Richard semakin optimis bisa merebut medali emas pada ajang SEA Games 2019.

Keyakinan tersebut bertambah karena timnas Mobile Legends dan Tekken 7 baru saja membawa pulang medali perak pada test event di Filipina, 2 November lalu.