SURABAYA, KOMPAS.com - Pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, meminta publik sepak bola untuk tidak memberi beban berlebih pada anak asuhnya.
Sebab, di level junior, targetnya sebagai pelatih tidak hanya meraih juara.
Dalam beberapa tahun terakhir, capaian timnas Indonesia di kelompok usia memang lebih baik dibanding senior.
Timnas U-16 menjadi juara di Piala AFF 2018. Satu tahun berselang, giliran timnas U-22 yang menjadi juara pada Piala AFF.
Berbalik dengan moncernya prestasi di level junior, timnas Indonesia di level senior justru kering prestasi.
Baca juga: Timnas U-19 Indonesia Vs China, Alasan Lawan Terima Undangan Uji Coba
Di fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 misalnya. Indonesia kalah empat pertandingan beruntun.
"Jangan berikan beban yang terlalu berlebih. Tugas pelatih sebagai pelatih usia muda bukan berapa banyak gelar. Pemain kami sumbangkan ke timnas senior itu tugas kami sebenarnya," ucap Fakhri.
Meskipun begitu, bukan berarti Fakhri tidak punya ambisi meraih gelar juara.
Dia sudah memberi bukti ketika menjadi pelatih timnas U-16. Fakhri membawa David Maulana dan kawan-kawan juara Piala AFF 2018 lalu.
Baca juga: Timnas Indonesia Kalah Lagi, Salah Siapa?
"Harusnya nasib sepak bola Indonesia itu di tangan timnas senior. Yang akan naikkan peringkat FIFA itu ditentukan oleh seberapa bagus timnas senior," kata pelatih asal Lhoksumawe tersebut.
"Namun, apa pun itu kami akan lakukan tugas yang dibebankan ke kami. Saya sampaikan ke pemain kalau masyaakat Indonesia merindukan kemenangan, tak peduli lagi siapa yang main. Kami akan coba wujudkan mimpi-mimpi itu. Mohon didoakan," kata Fakhri.
Timnas U-19 sendiri akan berlaga pada Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Indonesia tergabung di Grup K bersama Korea Utara, Hong Kong, dan Timor Leste.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.