Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas U-19 Indonesia, Transisi Jadi Sorotan Pelatih Fakhri Husaini

Kompas.com - 30/09/2019, 20:12 WIB
Mochamad Sadheli ,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber PSSI

KOMPAS.com - Sebanyak 30 pemain tim nasional U-19 Indonesia melakoni pemusatan latihan dan seleksi sejak 26 September dan akan berakhir 1 Oktober 2019.

Namun, pada Senin (30/9/2019), penyerang sayap timnas U-19, Moch Supriadi, absen dari agenda tersebut.

Pelatih tim berjuluk Garuda Muda, Fakhri Husaini, memberi beberapa materi dalam pemusatan yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, itu.

Salah satunya yang menjadi menu utama adalah transisi positif dan negatif.

Baca juga: Tak Ada Pemain yang Dipanggil Timnas, Persib Untung atau Rugi?

Sebelumnya, dalam sepak bola, terdapat tiga momen penting yang menjadi inti dari sebuah permainan, di antaranya menyerang, transisi, dan bertahan. Transisi dibagi lagi menjadi dua subkategori, yakni positif dan negatif.

Transisi positif adalah perpindahan dari bertahan ke menyerang.

Sebaliknya, transisi negatif merupakan perpindahan dari menyerang ke bertahan.

Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Panggil 30 Pemain untuk Hadapi Turnamen di China

"Materi hari ini memang transisi negatif, tetapi di area satu pertiga lini tengah. Transisi ini penting karena kami bermain dengan cara itu," kata Fakhri Husaini dikutip dari laman resmi PSSI.

"Bagaimana kami mempertajam peralihan dari bertahan ke menyerang, begitu sebaliknya," kata Fakhri.

"Memang fokus di hari ini adalah transisi negatif di area sepertiga lapangan tengah, khususnya daerah lini tengah fokusnya," katanya.

Berkaca dari uji coba sebelumnya kontra Iran, bola mati atau set piece menjadi evaluasi.

Baca juga: Abduh Lestaluhu Terancam Tak Bisa Bela Timnas Indonesia

Tentu menu transisi positif maupun negatif ini bisa meminimalkan kesalahan dari bola mati.

Sementara itu, dari 30 pemain yang dipanggil untuk pemusatan latihan, akan disaring menjadi 23 pemain.

Oleh karena itu, semua pemain harus bersaing meski mereka saling dekat satu sama lain. Tiga puluh pemain tersebut harus berkompetisi dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com