Sementara itu, Presiden IAAF Sebastian Coe mengatakan bahwa ada suasana "sangat kuat" di antara anggota dewan bahwa penangguhan itu harus dilanjutkan.
Rusaf mendapat sanksi skors pada 2015 setelah sebuah laporan WADA membuktikan adanya doping yang meluas dalam olahraga.
Sementara itu, pihak berwenang Rusia membantah keberadaan program doping yang disponsori negara itu.
Tetapi, pihak berwenang Rusia menerima tudingan beberapa pejabat senior terlibat dalam pemberian zat terlarang kepada atlet, mengganggu prosedur anti-doping dan menutupi hasil tes yang positif.
Sebenarnya, IAAF telah memperpanjang skorsing atas Rusia pada Juni 2019.
IAAF mengatakan bahwa pelatih-pelatih Rusia, sebagaimana laporan Reuters, yang dilarang bekerja dengan para atlet akan diselidiki.
Pada September 2018, WADA memperkenankan Badan Anti-doping Rusia (Rusada) untuk membuka jalan bagi Rusia bersaing pada Olimpiade Tokyo 2020.
Namun demikian, kepesertaan itu terancan menyusul pengumuman WADA pada Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.