Setelah akhir musim, manajemen Liverpool memutuskan memecat Dalglish pada 16 Mei 2012.
7. Brendan Rodgers (2012-2015)
Rodgers merupakan aktor di balik impresifnya penampilan Swansea City pada musim 2011-2012. Hal itulah yang membuat manajemen Liverpool kepincut.
Rodgers kemudian ditunjuk menjadi pelatih Liverpool untuk kontrak selama tiga tahun.
Namun, selama tiga musim, Rodgers gagal mempersembahkan gelar. Posisi terbaiknya adalah mengantarkan Liverpool menjadi runner-up musim 2013-2014.
Pada tahun tersebut, Liverpool terlibat persaingan sengit dengan Manchester City dalam perburuan juara.
Liverpool bahkan sempat menjadi kandidat kuat juara, sebelum insiden terpelesetnya Steven Gerrard di laga kontra Chelsea memupus harapan tersebut.
8. Juergen Klopp (2015-kini)
Datang dengan segudang pengalamannya sebagai pelatih di Liga Jerman, Klopp banyak dinilai sukses membuat permainan Liverpool lebih impresif.
Saat pertama kali datang pada 2015, Klopp memang tak menjanjikan hal yang muluk-muluk pada Liverpool.
Ia hanya menargetkan bisa meraih minimal satu trofi dalam empat tahun pertama kepemimpinannya.
"Saya tidak ingin mengatakan kami harus menunggu 20 tahun. Ketika saya duduk di sini dalam waktu empat tahun, saya pikir kami akan memenangi satu titel, saya cukup yakin. Jika tidak, di kesempatan berikutnya mungkin saya akan bekerja di Swiss," kata Klopp.
Baca juga: Liverpool Kalah dari Napoli, Ini Ancaman Juergen Klopp
Ucapan Klopp seperti menjadi nyata.
Selama tiga tahun kepemimpinan Klopp, Liverpool hanya "nyaris" meraih trofi. Sindiran sebagai spesialis runner-up pun dilekatkan kepada Klopp.
Hal itu mengacu pada kegagalan Liverpool di final Piala Liga 2015-2016, final Liga Europa 2015-2016, dan final Liga Champions 2017-2018.
Citra kurang bagus tersebut makin melekat ke Klopp setelah Liverpool hanya menjadi runner-up pada musim kompetisi Premier League 2018-2019.
Untungnya, Klopp berhasil membawa Liverpool juara Liga Champions 2019.
Walau demikian, Klopp belum berhasil mempersembahkan trofi Liga Inggris selama empat tahun masa baktinya bersama The Reds.
Para pendukung Liverpool tentu saja berharap dia dapat melakukannya pada musim sekarang.
Kini, dengan musim baru di depan mata—dimulai pada Minggu (10/8/2019)—bisakah Liverpool mengakhiri penantian juara Liga Inggris pada tahun ke-30 atau kembali mendengar nada ledekan "next year"?
Terkait hal itu, kanal Bola Kompas.com "memotret" bagaimana performa The Reds setelah mereka menjuarai Liga Inggris untuk kali terakhir dan kondisi Liverpool kini.
Anda dapat membacanya di: Baca juga: Akhiri Penantian 30 Tahun atau Next Year Lagi, Liverpool?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.