Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Takluk dari Brasil, Lionel Messi 2 Kali Kalah dari Ronaldo

Kompas.com - 03/07/2019, 12:15 WIB
Jalu Wisnu Wirajati,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren buruk Lionel Messi bersama timnas Argentina berlanjut pada Copa America 2019. Dia pun kian berada di balik bayang-bayang Cristiano Ronaldo. 

Argentina gagal melangkah ke final Copa America 2019 seusai kalah dari tuan rumah Brasil, Selasa (2/7/2019) atau Rabu pagi WIB.

Laga Brasil vs Argentina di Estadio Mineirao itu berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Dua gol kemenangan Selecao, julukan timnas Brasil, atas Argentina dicetak oleh Gabriel Jesus (19') dan Roberto Firmino (71').

Baca juga: Brasil Vs Argentina, Tim Samba ke Final Copa America, Messi Gagal Lagi

Pada pertandingan Brasil vs Argentina tersebut, Lionel Messi tampil begitu menonjol.

Berdasarkan catatan Squawka, Messi melepas 16 tembakan dan mengkreasi 9 peluang bagi rekan-rekannya.

Akan tetapi, usaha bintang Barcelona itu tak sekali pun berhasil menjebol gawang Alisson Becker yang tampil cemerlang.

Kegagalan Lionel Messi dkk menjebol gawang Brasil itu berakibat pada puasa gelar juara pada Copa America terus berlanjut.

Baca juga: Pembelaan Messi yang Baru Cetak 1 Gol pada Copa America 2019

Kali terakhir Tim Tango, julukan timnas Argentina, meraih gelar juara terjadi pada 1993 atau pada era Gabriel Batistuta.

Setelah itu, prestasi terbaik negara tersukses kedua di Copa America tersebut hanyalah sebagai finalis.

Bahkan, pada dua penyelenggaraan terakhir, Copa America 2015 dan Copa America Centenario, Argentina kalah dari lawan yang sama, Cile.

Ironisnya lagi, dua kekalahan pada partai final terjadi karena Argentina gagal dalam babak adu penalti.

Baca juga: Messi dan Argentina Kembali Kalah di Final Copa America

Pada final Copa America 2015, Lionel Messi menjadi satu-satunya eksekutor Argentina yang sukses pada babak adu tos-tosan.

Tim Tango kalah 1-4 dalam drama adu penalti lantaran empat algojo Cile sukses, sedangkan Gonzalo Higuain dan Ever Banega gagal.

Satu tahun berselang, giliran Messi sebagai penendang pertama dalam adu penalti gagal menjalankan tugasnya.

Lionel Messi tertegun seusai Argentina kalah dari Cile pada final Copa America Centenario, Minggu (26/6/2016). NELSON ALMEIDA/AFP Lionel Messi tertegun seusai Argentina kalah dari Cile pada final Copa America Centenario, Minggu (26/6/2016).

Copa America Centenario pun dimenangi Cile dengan skor 4-2, hasil yang membuat Messi memutuskan mundur sejenak dari timnas.

Baca juga: 100.000 Orang Akan Hadiri Kampanye Tolak Messi Pensiun

"Bagi saya, karier di timnas sudah usai," kata Messi seusai pertandingan.

"Saya sudah melakukan semua hal yang saya bisa dan menyakitkan tidak menjadi juara," tuturnya.

Kekalahan dari Cile pada Copa America Centenario merupakan kegagalan keempat pemain berjulukan La Pulga itu bersama tim nasional.

Akan tetapi, Messi menganulir putusannya pensiun dan kembali berseragam La Albiceste, warna kostum kebesaran Tim Tango. 

Bayang-bayang Cristiano Ronaldo 

Bersama timnas senior, Messi belum sekali pun menghadirkan gelar bergengsi.

Prestasi terbaiknya "cuma" di level yunior, yakni medali emas Olimpiade 2008 dan Piala Dunia U-20 2005.

Baca juga: Marta, Lebih Hebat daripada Ronaldo dan Messi, Sejajar Buffon

Kegagalan demi kegagalan itulah yang membuat Messi dianggap masih kalah dibandingkan rival utamanya sebagai pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo.

Bintang Juventus itu sudah dua kali mempersembahkan gelar bergengsi bagi negaranya.

Setelah menjadi juara Piala Eropa pada Euro 2016, Cristiano Ronaldo mengantarkan timnas Portugal menjadi juara UEFA Nations League 2018-2019.

Kapten timnas Argentina Lionel Messi (kiri), dan kapten Portugal Cristiano Ronaldo.Soccer.ru/Kirill Venediktov/Anna Nassi Kapten timnas Argentina Lionel Messi (kiri), dan kapten Portugal Cristiano Ronaldo.

Sementara itu, Messi bergelimang lebih banyak gelar, tetapi hanya level klub dan cuma satu klub, Barcelona. 

Dengan kata lain, Messi sudah dua kali dikalahkan Ronaldo pada tahun kalender yang sama dalam hal meraih gelar bersama timnas. 

Baca juga: Scaloni: Messi adalah Pemain Terbaik!

Wajar apabila kemudian Messi begitu ngebet ingin mempersembahkan trofi bagi negaranya. 

Dengan usia 32 tahun, karier Messi di sepak bola dipastikan tinggal "menghitung hari". 

Kesempatan terbaik datang pada tahun depan, ketika Copa America kembali digelar. 

Argentina akan menjadi tuan rumah pada Copa America 2020

Tampil di hadapan publiknya sendiri bisa menjadi kesempatan terbaik Messi menutup puncak kariernya dengan meraih gelar juara bersama timnas Argentina. 

Baca juga: Tahun Depan, Ada Duet Argentina dan Kolombia di Copa America

Sekalipun masih ada Piala Dunia 2022, usia Messi pada saat itu sudahlah menginjak 35 tahun, uzur untuk pemain berposisi penyerang. 

Karena itulah, Copa America 2020 bisa menjadi kesempatan terbaik sekaligus terakhir Messi untuk meraih gelar bergengsi bagi negaranya. 

Berikut adalah prestasi Lionel Messi bersama timnas Argentina:

2006 - Piala Dunia, Perempat final
2007 - Copa America, Final
2010 - Piala Dunia, Perempat final
2011 - Copa America, Perempat final
2014 - Piala Dunia, Final
2015 - Copa America, Final
2016 - Copa America, Final - Ronaldo juara Piala Eropa 
2018 - Piala Dunia, 16 besar
2019 - Copa America, Semifinal - Ronaldo juara UEFA Nations League 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com