Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persebaya Vs Arema FC, Rivalitas Harus Disikapi dengan Bijak dan Profesional

Kompas.com - 08/04/2019, 22:41 WIB
Ghinan Salman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan dua klub asal Jawa Timur, Persebaya vs Arema FC, dipastikan akan berlangsung dengan tensi tinggi.

Bajul Ijo dan Singo Edan memiliki rivalitas yang sengit di atas lapangan. Pun demikian dengan suporter kedua tim, Bonek dan Aremania, yang selama ini dikenal tidak akur.

Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, mengatakan bahwa dalam setiap rivalitas yang ada pasti ada plus minus.

Bejo percaya, Bonek akan bersikap dewasa dan bijak ketika mendukung tim kebanggaannya melawan Arema FC.

Baca Juga: Persebaya Vs Arema FC, Jumlah Gol yang Memudahkan Bajul Ijo Jadi Juara

Persebaya lebih dulu menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019), dalam leg pertama partai puncak turnamen pra-musim tersebut.

"Dalam setiap rivalitas pasti ada plus minus. Jadi catatan positif dari suporter kita, Bonek dan Bonita, meski banyak ujian, banyak cacian, tapi tetap memberikan yang terbaik untuk persepakbolaan indonesia," kata Bejo saat sesi jumpa pers di Rumdin Wakil Wali Kota Surabaya, Senin (8/4/2019).

Ia tidak ingin ada istilah panas satu tahun dan hujan satu hari dalam pertandingan final nanti. Ia ingin Bonek memberikan dukungan dengan cara elegan dan kreatif. 

Sebab, hal itu akan memotivasi para pemain untuk bisa memberikan hasil yang terbaik dalam partai krusial tersebut.

Baca Juga: Final Piala Presiden 2019 Persebaya Vs Arema, Salam Satu Jiwa, Wani!

"Jaga nama baik Bonek dan Bonita supaya pertandingan besok aman dan hasil kemenangan bisa dicapai Persebaya," ucap Bejo.

Rivalitas dalam sepak bola, menurut Bejo, selalu terjadi dalam kompetisi mana pun di dunia sepak bola.

Ia mencontohkan, di Liga Eropa Liverpool memiliki rivalitas tinggi dengan Everton. Begitu pula dengan Manchester United dan Manchester City, ketika kedua tim bersua.

"Tetapi bagaimana menyikapi rivalitas dengan profesional dan bijak dalam menilai suatu hasil pertandingan. Kedewasaan kita diuji di situ. Ubahlah masa silam demi masa depan," tutur Bejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com