Ia tidak menghampiri Kepa atau pun menyambangi Sarri di pinggir lapangan untuk memperjelas apa maksud sang pelatih.
"Jujur saya tidak tahu, saya berada di sisi lain lapangan jadi tidak bisa komentar," kata Azpi seusai laga.
Jika ini hanya masalah komunikasi, seharusnya Sarri bisa menjelaskan sebelum laga.
Hanya satu pertemuan kecil untuk menjelaskan skenario bahwa jika ada pergantian cukup, Caballero akan masuk.
Mudah sekali padahal.
Kecuali... Azpi dan Luiz melakukannya sebagai bagian dari pergerakan besar di ruang ganti Chelsea yang menginginkan Maurizio Sarri pergi.
Sepak bola ala Sarri atau Sarriball memang tak mudah dilakoni oleh semua pemain.
Tim mana pun pasti butuh waktu untuk memperagakan dengan tepat apa yang diinginkan sang bos.
Lagi pula, tim Chelsea ini masih warisan dari skuad yang dibentuk untuk bermain sepak bola serangan balik di bawah Mourinho dan juga Conte.
Namun, fakta kalau Sarri tak memenangi trofi apa pun sebagai pelatih mungkin membentuk pemikiran para pemain Chelsea: "Buat apa repot-repot untuk bermain dengan gaya yang belum tentu efektif mendatangkan gelar?"
Walau menandatangani kontrak tiga tahun, secara rata-rata Maurizio Sarri hanya bertahan 1,18 tahun melatih suatu klub.
Apalagi di Chelsea, Roman Abramovich lebih sering mengganti pelatih ketimbang melepas pemain yang bermasalah.
Antonio Conte, pendahulu Sarri, adalah manajer ke-10 yang ditendang oleh Abramovich (termasuk Jose Mourinho dua kali).
Namun, sejak Roman Abramovich datang ke Chelsea pada 2003, tak ada klub Inggris lain yang mengoleksi lebih banyak trofi ketimbang The Blues.
Pendekatan inilah yang tampak akan membuat kultur player power di Chelsea akan bertahan lebih lama lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.