JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Bali United, Yabes Tanuri, membantah tuduhan terkait keterlibatannya membayar perangkat pertandingan untuk memenangkan timnya saat menghadapi Persela Lamongan dalam kompetisi Liga 1.
Tuduhan kepada Yabes Tanuri dilontarkan oleh seorang narasumber pada acara Mata Najwa dengan tajuk PSSI Bisa Apa Jilid 4 pada Rabu (20/2/2019).
Dalam acara tersebut, sosok narasumber yang disamarkan identitasnya menyebut bahwa hampir semua pertandingan di Liga 1 sudah diatur.
Salah satunya adalah pertandingan antara Bali United melawan Persela Lamongan. Menurut narasumber yang disamarkan itu, Yabes Tanuri sudah memesan pertandingan agar Bali United menang atas Persela Lamongan dengan imbalan uang sebesar Rp 40 juta bagi perangkat pertandingan.
"Bali United menghadapi Persela Lamongan, YT yang memesan pertandingan supaya Bali United menang dengan Rp 40 juta sebagai imbalan. Setiap pertandingan Bali United pasti ngasih 40 juta ke perangkat pertandingan," ujar narasumber dikutip Tribunnews dari Mata Najwa.
Baca juga: Kronologi Joko Driyono, dari Diperiksa Satgas, Digeledah, hingga Jadi Tersangka
Namun, tuduhan itu dibantah langsung oleh Yabes Tanuri saat dihubungi langsung oleh tim Mata Najwa.
Menurut Yabes, pihaknya tidak pernah memesan kemenangan kepada perangkat pertandingan dengan mengiming-imingi uang sebesar Rp 40 juta.
"Tidak ada sama sekali dari saya. Kalau memerintahkan kemenangan kepada pemain pasti itu, saya ingin pemain menang," kata Yabes Tanuri.
"Begini, bonus ke pemain saja per pertandingan kalau menang Rp 100 juta lebih. Jadi tidak mungkin kami melakukan hal itu. Bonus ke pemain saja lebih besar, untuk gol juga ada. Bonus ke pemain itu banyak sekali," ujarnya menjelaskan.
Bahkan, Yabes mengaku bahwa dirinya tidak tahu menahu mengenai pemesanan pertandingan tersebut.
"Saya tidak tahu mengenai hal itu. Kalau tim mau menang, siapa sih tim yang tidak mau menang, kami langsung meminta ke pelatih dan pemain," ujarnya lagi.
Dalam acara Mata Najwa tersebut, sosok narasumber yang disamarkan identitasnya menyebut bahwa hampir semua pertandingan di Liga 1 sudah diatur.
"Pertandingan di Liga 1 sudah banyak diatur, setiap pertandingan, meskipun beberapa klub tidak bermain," ujar sang narasumber.
Sang narasumber juga menyebut bahwa perangkat pertandingan sudah dijanjikan nominal tertentu. Bahkan, komite wasit ikut serta.
"Perangkat pertandingan datang kalau menang dijanjikan sekian dan semua wasit melakukan pengaturan, mereka berasal dari penugasan dari komite wasit, kalau menang dapat sekian," ujar narasumber.
Ia juga menyebut inisial yang membantu pengaturan skor di tingkat komite wasit.
"Inisial NK komite wasit dan mungkin Exco," ujarnya.
Sang narasumber juga menyebut pertandingan antara Arema FC menghadapi Borneo FC di Liga 1 2018 telah diatur sebelumnya.
Baca juga: Joko Driyono Tidak Terkait dengan Dugaan Pengaturan Skor
"Memerintahkan supaya Arema menang kepada wasit, Rp 20-25 juta, dibagi bersama perangkat," ujar sang narasumber.
Selain Arema FC menghadapi Borneo, laga antara Borneo FC menghadapi PSM Makassar juga telah diatur.
"Pertandingan Borneo FC melawan PSM Makassar, diharuskan supaya Borneo menang, Exco yang menang, YN. Skor waktu itu menang PSM, imbalan Rp 70 juta," ujarnya.
Ketika disinggung mengenai Persija menghadapi Mitra Kukar, narasumber yakin bahwa pertandingan telah diatur. Laga tersebut merupakan pertandingan terakhir Liga 1 2018. Persija pun menang sekaligus memastikan gelar juara.
"Persija yang mengeluarkan uang, karena banyak hal-hal yang berbau kontroversial dan pelanggaran," ujar narasumber.
Selain liga 1, perebutan peringkat tiga Liga 2 untuk promosi ke Liga 1 juga telah diatur sebelumnya.
"Persita Tangerang lawan Kalteng Putra, salah satu staf perwasitan ML, dengan perangkat menemui IB ditemui di apartemen daerah Kuningan. Di apartemen IB memberi uang ke ML sekitar 100 juta," ujar sang narasumber.
"Mereka harus nurut sama IB, JR, karena mereka petinggi Exco, hampir semua wasit pasti nurut dan tidak ada yang berani melawan," ujar narasumber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.