KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengaku belum tahu tindakan lanjutan Satgas Antimafia Bola setelah menggeledah dua kantor federasi.
Seperti diketahui, Satgas Antimafia Bola baru saja menggeledah kantor PSSI yang berlokasi di FX Sudirman dan sekitaran Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/01/2019).
Penggeledahan oleh Tim Media Kombes Pol Argo Yuwono dan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Roycke Harry Langie itu dilakukan untuk mencari dokumen anggaran PSSI 2018-2019.
Seusai penggeledahan itu, Ratu Tisha memastikan PSSI akan kooperatif dengan Satgas Antimafia Bola.
"Belum tahu, tetapi intinya adalah apa pun yang dicari itu kan bisa dikomunikasikan ke PSSI. Maka kami akan menunjukkan yang mananya, saat pemeriksaan pun misalnya ada dirasa kurang data-datanya," kata Ratu Tisha dikutip dari BolaSport.com.
Baca Juga : Geledah Dua Kantor PSSI, Dokumen Ini yang Dicari Satgas Antimafia Bola
"Ya kami akan carikan dan apa pun yang bisa kami support untuk kepolisian. Itu intinya, yang tadi itu kalau misalnya ada lanjutan, PSSI tidak akan menutup-nutupi kemudian saya izin," ujarnya menambahkan.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, penggeledahan ini adalah pengembangan Satgas Antimafia Bola setelah menetapkan 10 tersangka kasus pengaturan skor.
Dari jumlah tersebut, enam diantaranya sudah ditangkap dan kini ditahan.
Enam tersangka tersebut adalah Nurul Safarid (wasit), Johar Ling Eng (anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Tengah), Priyanto (mantan anggota Komite Wasit PSSI), Anik Yuni Sari (putri Priyanto), Dwi Irianto alias Mbah Putih (anggota Komisi Disiplin PSSI nonaktif), dan Mansyur Lestaluhu (staf Direktur Penugasan Wasit di PSSI). (Muhammad Robbani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.